Jumat, 3 Oktober 2025

Aksi Brutal Geng Motor

Hidayat Nur Wahid Pertanyakan Kinerja Intelijen

Calon Gubernur DKI Jakarta, Hidayat Nur Wahid mempertanyakan kinerja Badan Intelijen Daerah

zoom-inlihat foto Hidayat Nur Wahid Pertanyakan Kinerja Intelijen
TRIBUNNEWS.COM/DANY PERMANA
Calon Gubernur DKI Jakarta Hidayat Nurwahid ke kantor Tribunnews.com, Rabu (18/4/2012)

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon Gubernur DKI Jakarta, Hidayat Nur Wahid mempertanyakan kinerja Badan Intelijen Daerah (BINDA) terkait aksi anarkis geng motor.

"Aneh bin ajaib, masalah ini terjadi di Jakarta berulang kali," kata Hidayat Nur Wahid ketika mengunjungi kantor Tribun, Jakarta, Rabu (18/4/2012).

Menurut Hidayat, tugas intelijen melakukan pendeteksian dini serta pengumpulan infomasi. Pasalnya, geng motor tersebut tidak bergerak secara tiba-tiba tetapi langsung menyebar di beberapa titik.

"Ini harus segera diusut tuntas agar tidak salah paham. Diselesaikan melalui jalur hukum, karena tidak semua geng motor seperti itu," ujar Hidayat.

Ia pun mengkritik kinerja Gubernur Fauzi Bowo yang terlambat mengantisipasi masalah tersebut. "Seharusnya tugas gubernur mengayomi warga Jakarta," jelasnya.

Sebelumnya pada 31 Maret 2011 telah terjadi penganiayaan terhadap staf khusus Panglima Armada RI kawasan barat (Armabar), Kelasi Arifin Siri di Jalan Benyamin Sueb Pademangan Timur, Jakarta Utara.

Arifin tewas setelah dikeroyok sejumlah orang yang diduga kuat merupakan geng motor. Efek dari tewasnya Arifin pada 7 April 2012 di SPBU Shell, Jalan Danau Sunter Utara, Jakarta Utara, puluhan pria bersepeda motor menyerang kelompok orang di Jalan Danau Sunter Utara, Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Akibatnya satu orang tewas dan dua orang mengalami luka berat akibat benda tajam.

Kemudian kejadian penyerangan serupa berlanjut pada 8 April 2012 di Jalan Benyamin Sueb, Kemayoran, Jakarta Pusat. Dalam peristiwa ini, empat orang mengalami luka bacok setelah diserang kelompok orang bersepeda motor. Para penyerang tersebut memiliki menandai mukanya dengan mencoreng pipinya dengan cat warna putih.
 
Dari dua peristiwa setelah tewasnya Arifin, polisi sementara menyimpulkan bahwa penyerangan tersebut memiliki keterkaitan dan diduga kuat sebagai bentuk balas dendam.

Meskipun, polisi sudah menetapkan pemuda bernama Joshua sebagai tersangka, ternyata penyerangan tersebut berlanjut. Ratusan pria dengan menggunakan sepeda motor melakukan aksi brutal pada Jumat (13/4/2012) dini hari.

Akibatnya beberapa orang terluka. Selain itu, ada dua anggota TNI yang tertembak orang tak dikenal pada saat geng motor beraksi di Jalan Pramuka.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved