Cover Story Tribun Jakarta
Cagub DKI Tebar Pesona Saat Banjir
Tak hanya mengumbar janji mengatasi banjir di Jakarta, para calon gubernur turun ke lokasi banjir untuk menyapa calon pemilihnya.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Banjir yang merendam sejumlah lokasi di Jakarta menjadi 'panggung' bagi para calon gubernur DKI. Tak hanya mengumbar janji mengatasi banjir di Jakarta, para calon gubernur turun ke lokasi banjir untuk menyapa calon pemilihnya.
Hendardji Soepandji calon gubernur dari jalur independen berkunjung ke lokasi banjir di RT 11/3 Kelurahan Pondok Labu, Kecamatan Cilandak, Jakarta Selatan, Rabu (4/4/2012). Kawasan ini diterpa banjir pada Senin dan Selasa (3/4/2012) saat hujan deras membuat Kali Krukut meluap.
Sehari sebelumnya, Faisal Basri Batubara, juga calon gubernur dari jalur independen sudah berkunjung ke Pondok Labu. Faisal menerima laporan, banjir pada Senin menggenangi 152 rumah yang dihuni 700 kepala keluarga yang ada di RW 03 kelurahan Pondok Labu, kecamatan Cilandak Jakarta Selatan.
Sementara itu, calon gubernur yang diusung Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Hidayat Nur Wahid justru menjadi korban banjir.
Kediamannya di Komplek perumahan politisi senior Partai Keadilan Sosial di bilangan Jalan Kemang Selatan IV/79 RT 11 RW 2 Cilandak, Jakarta Selatan dikepung air setinggi pusarnya, Senin (2/4/2012).
Bahkan menurut laporan Tribun Jakarta, Hidayat Nur Wahid dan keluarganya masih beruntung tak tersengat listrik saat air dengan ketinggian mencapai 40 cm menggenang perabot dan perangkat elektronik di rumahnya.
Calon Gubernur yang dijagokan Partai Demokrat, Fauzi Bowo yang juga incumbent, meninjau lokasi banjir di Jl Rochimin RT 17/03, Ulujami, Jakarta Selatan, Rabu dinihari.
Sebelumnya, pasangan Foke, Nachrowi Ramli (Nara) juga berkunjung ke korban banjir Jakarta. Nara mendatangi warga korban banjir di RW 05, Kelurahan Kedoya Selatan, Kecamatan Kebonjeruk, Jakarta Barat, Selasa (3/4/2012).
Kedatangan para calon gubernur ke kelompok-kelompok masyarakat termasuk ke lokasi banjir dan menyapa para korban, menurut Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) DKI Jakarta bukan pelanggaran kampanye. KPUD DKI tak mempersoalkan aksi tebar pesona para cagub.