Hujan dan Angin Kencang di Jakarta
Tak Ada Badai yang akan Lewati Jakarta
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) membantah rumor badai tersebut akan adanya badai yang melintas Jakarta.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Beredarnya isu di masyarakat mengenai ancaman banjir di Jakarta yang disebabkan adanya badai sekelas badai Katrina di Jakarta dan sekitarnya, telah menyebabkan masyarakat resah.
Pemerintah melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) membantah rumor badai tersebut. "Wilayah Jakarta dan sebagian besar di Indonesia tidak akan pernah dilalui badai tropis. Jakarta umumnya hanya terkena imbas atau ekor dari badai tropis yang terdapat di Samudera Hindia," tulis Kepala Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam rilis yang diterima Tribunnews.com, Sabtu (7/1/2012).
Sutopo yang juga kandidat profesor riset bidang hidrologi di BPPT menjelaskan, banjir Jakarta pada tahun 2002 dan 2007, terjadi karena hujan secara terus-menerus selama 3-5 hari dengan intensitas tinggi dan tebal hujan melebihi normalnya.
"Hujan tersebut dipengaruhi oleh ada badai tropis dan tekanan rendah di sebelah barat daya dari Pulau Jawa yang berada di Samudera Hindia," jelasnya.
Sutopo lalu menjelaskan bahwa Badai Katrina adalah Hurricane, yang memiliki tingkat kematangan formasi bentuk dan kekuatannya lebih besar daripada siklon tropis.
"Badai Tropis merupakan pusaran angin tertutup pada suatu wilayah bertekanan udara rendah. Kekuatan angin yang terjadi pada badai tropis dapat mencapai kecepatan lebih dari 128 km/jam dengan jangkauan lebih dari 200 Km dan berlangsung selama beberapa hari hingga lebih dari satu minggu," jelas Sutopo.
Dalam tingkatannya dimulai dari depresi tropis kemudian menjadi badai tropis, lalu Hurricane. Pada depresi tropis sudah terjadi sistem tekanan rendah yang menyebabkan lingkaran awan dan badai petir pada suatu daerah tertutup namun belum terlihat bentuk spiral dan mata.
Kecepatan angin berkisar dari 17-33 knot. Pada depresi tropis tidak diberikan nama yang khas Badai Tropis. Pada badai tropis mulai terlihat bentuk spiral, namun tidak terlihat adanya mata. Kecepatan angin maksimum berkisar 34-63 knot atau 62-117 km/jam. Jika badai ini makin meningkat digolongkan Hurricane yang terlihat adanya mata pada pusaran badai tersebut.
Berdasarkan lokasinya, ada 7 wilayah perairan utama tempat tumbuh kembangnya badai tropis
Yaitu: 1) Barat Laut Samudra Pasifik , yang merupakan daerah paling aktif, sepertiga dari seluruh perisitiwa badai tropis dunia terjadi di wilayah ini. Badai ini berpengaruh pada daerah Jepang, Filipina, China dan Taiwan. 2) Timur Laut Samudera Pasifik sebagai daerah paling aktif kedua yakni sepertiga dari seluruh kejadian badai tropis dunia terjadi di wilayah ini. Berpengaruh pada wilayah barat Meksiko, Hawaii dan terkadang sampai di semenanjung California. 3) Barat Daya Samudra Pasifik yang berpengaruh pada wilayah Australia dan Oceania
4) Utara Samudra Hindia yang berpengaruh pada wilayah di India, Bangladesh, Srilangka, Thailand, Burma dan Pakistan. 5) Tengggara Samudra Hindia, berpengaruh pada dekat perairan Indonesia (laut Timor) dan Australia. 6) Timur Laut Samudra Hindia, yang berpengaruh pada wilayah di Madagaskar, Mozambique, Mauritius dan Kenya, dan 7) Utara Samudra Atlantik, berpengaruh pada Amerika Serikat, Meksiko, Canada serta negara-negara Amerika Tengah dan Kepulauan Karibia. Katrina ada di wilayah ini.