Bom Bunuh Diri Solo
Pengamanan Tempat Ibadah di Jakarta Diperketat
elain mememberlakukan siaga satu untuk anggotanya, Polda Metro Jaya juga meningkatkan kewaspadaan di tempat-tempat umum

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Selain mememberlakukan siaga satu untuk anggotanya, Polda Metro Jaya juga meningkatkan kewaspadaan di tempat-tempat umum, termasuk rumah-rumah ibadah paskaledakan bom bunuh diri yang melukai 22 jemaat Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS) di Solo, Minggu (25/9/2011).
"Untuk seluruh masyarakat kita tingkatkanan kewaspadaan di semua area publik dan objek-objek vital termasuk area ibadah," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Baharudin Djafar, Senin (26/9/2011) di Mapolda Metro Jaya.
Untuk teknis pelaksanaan pengamanan masing-masing wilayah di Jakarta, sepenuhnya diserahkan ke Polres dan Polsek di seluruh wilayah Jakarta. "Polsek dan Polres mereka yang lebih tahu lokasi-lokasi mana yang menjadi perhatian dan operasi apa yang tepat dilakukan jadi masing-masing mereka yang tentukan," jelas Baharudin.
Cara pengamanan pun diserahkan kepada Polres dan Polsek. "Caranya juga menjadi taktis dan teknis masing-masing Kapolres. Pak Kapolda sudah menginstruksikan untuk meningkatkan kewaspadaan," ungkapnya.
Juru bicara kepolisian pun mengimbau kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, ketika berkunjung ke lokasi-lokasi keramaian ataupun objek-objek vital. "Kepada masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan di area publik dan objek vital atapun tempat-tempat umum seperti tempat ibadah yang bisa menjadi sasaran gangguan kamtibmas," imbau mantan Kabid Humas Polda Sumatera Utara ini.
Sebelumnya sebuah ledakan yang diduga berasal dari bom bunuh diri terjadi di Gereja Kepunton Solo pada Minggu (25/9/2011) sekitar pukul 10.55 WIB. Akibat ledakan itu, terduga pelaku bom bunuh diri yang mengenakan rompi, kemeja putih dan celana panjang, tewas di depan pintu masuk gereja, dengan bagian perut hancur.
Sejumlah jemaat gereja juga mengalami luka berat dan ringan akibat ledakan tersebut. Saat ini, kepolisian tengah menyelidiki dan mengejar orang-orang di balik aksi teror tersebut.