Bom Bunuh Diri Cirebon
Dikira Bom Ternyata Mesin Mobil Kepanasan
Sempat terjadi kepanikan di Mapolda Metro Jaya. Kepanikan tersebut berasal dari sedan BMW hitam B 1585 FL milik Guntur
Penulis:
Adi Suhendi
Editor:
Johnson Simanjuntak
lihat foto
C. Windoro AT/KOMPAS
Mobil BMW tipe 528 i, dengan nomor polisi B 1585 FL yang dicurigai berisi bom. Mobil diparkir di depan markas Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, atau sekitar 100 meter dari ruang kerja Kapolda Metro Jaya, Irjend Sutarman.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sempat terjadi kepanikan di Mapolda Metro Jaya.
Kepanikan tersebut berasal dari sedan BMW hitam B 1585 FL milik Guntur
yang mengeluarkan asap.
Kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 15.30 WIB, Jumat (15/4/2011). Tiba-tiba mobil yang diparkir di depan kantor Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya mengeluarkan asap.
Kepala Sub Bidang Provos AKBP W Niti Harto Negoro langsung membantah kalau mobil tersebut meledak akibat bom. Ternyata, menurut Harto sumber asap berasal akibat mesin mobil over hit atau kepanasan.
"Tadi memang mengeluarkan asap di kap depan, over hit, ternyata dari mesin radiator," ujar Harto di Polda Metro Jaya.
Jelasnya pihak kepolisian senantiasa selalu waspada akan ancaman bom dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
"Mobil gegana, bukan hanya parkir saja, tetapi pasukan cadangan (akan turun) jika ada ancaman gangguan yang mendesak," ujarnya.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Baharudin Djafar mengatakan wajar bila ada peningkatan kewaspadaan, terutama di lokasi perkantoran. "Itu untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan terjadi," ucapnya.
Sekarang aksi teror bom tidak melihat tempat, dimana saja bisa terjadi. Setelah dikejutkan dengan bom buku beberpa waktu lalu yang dikirim kepada sejumlah tokoh masyarakat, kini aksi bom bunuh diri terjadi di Mesjid Mapolresta Cirebon. Tentu saja itu bukan membuat kita takut, tetapi harus senantiasa waspada.
Kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 15.30 WIB, Jumat (15/4/2011). Tiba-tiba mobil yang diparkir di depan kantor Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya mengeluarkan asap.
Kepala Sub Bidang Provos AKBP W Niti Harto Negoro langsung membantah kalau mobil tersebut meledak akibat bom. Ternyata, menurut Harto sumber asap berasal akibat mesin mobil over hit atau kepanasan.
"Tadi memang mengeluarkan asap di kap depan, over hit, ternyata dari mesin radiator," ujar Harto di Polda Metro Jaya.
Jelasnya pihak kepolisian senantiasa selalu waspada akan ancaman bom dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
"Mobil gegana, bukan hanya parkir saja, tetapi pasukan cadangan (akan turun) jika ada ancaman gangguan yang mendesak," ujarnya.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Baharudin Djafar mengatakan wajar bila ada peningkatan kewaspadaan, terutama di lokasi perkantoran. "Itu untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan terjadi," ucapnya.
Sekarang aksi teror bom tidak melihat tempat, dimana saja bisa terjadi. Setelah dikejutkan dengan bom buku beberpa waktu lalu yang dikirim kepada sejumlah tokoh masyarakat, kini aksi bom bunuh diri terjadi di Mesjid Mapolresta Cirebon. Tentu saja itu bukan membuat kita takut, tetapi harus senantiasa waspada.
