Jalan Amblas
DPR Minta Kemen PU Sajikan Peta Pergerakan Intrusi Air Laut
Yudi Widiana Adia meminta Kementerian Pekerjaan Umum menyampaikan data pergerakaan intrusi air laut di wilayah DKI Jakarta.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seorang anggota Komisi V DPR RI, Yudi Widiana Adia, meminta Kementerian Pekerjaan Umum menyampaikan data pergerakaan intrusi air laut di wilayah DKI Jakarta.
Kasus ambrolnya jalan arteri RE Martadinata di Jakarta Utara yang menghubungkan Ancol-Tanjung Priok diduga tidak terlepas dari pergerakan intrusi air laut yang mengakibatkan terjadinya penurunan permukaan tanah di sejumlah lokasi di Ibu kota.
Namun demikian, belum dapat disimpulkan apakah intrusi air laut sebagai satu-satunya penyebab ambrolnya jalan atau karena alasan teknis karena perencanaan yang salah dari pihak terkait.
Menurut Yudi, peta pergerakan intrusi air laut sangat penting dan mendesak untuk dijadikan dasar pertimbangan kebijakan pembangunan infrastruktur, khususnya di kawasan yang tidak jauh dari kawasan pesisir.
"Oleh karena itu DPR akan meminta Menteri PU untuk menyediakan peta pergerakan intrusi air di Jakarta yang paling mutakhir," ujar Yudi kepada Tribunnews.com, Jumat (17/9/2010).
Seharusnya informasi mengenai pergerakan intrusi air laut itu diberikan kepada masyarakat secara terbuka. Peta dan data pergerakan intrusi bukan hanya diperlukan terkait persoalan sanitasi lingkungan, khususnya ketersediaan air bersih bagi warga Jakarta, namun juga menyangkut kebijakan pembangunan infrastruktur baik jalan maupun gedung.
Seperti diketahui, intrusi air laut telah menciptakan rongga-rongga besar di dalam lapisan tanah yang berakibat menurunnya permukaan lapisan tanah. "Jika tidak diantisipasi jelas itu sangat berbahaya bagi infrastruktur yang ada maupun yang sedang dibangun," tutur Yudi.
Yudi juga meminta Gubernur DKI Jakarta untuk lebih tegas mengatur dan membatasi penggunaan air tanah di Ibu kota. Penurunan lapisan tanah dalam jangka panjang bisa berdampak pada makin rapuhnya soliditas inftrastruktur di Ibu kota yang pada akhirnya menimbulkan kerugian ekonomi yang sangat besar.(*)