Selasa, 7 Oktober 2025

Agnes Guer Perempuan Talibura Teruskan Warisan Leluhur, Tenun Ikat Sikka Flores

Agnes Guer, perempuan asal Talibura, Sikka, meneruskan ketrampilan leluhurnya menenun kain ikat khas Sikka, Flores, NTT.

TRIBUN FLORES/GORDY DONOVAN
Mama Agnes Guer (60), warga Talibura, Kabupaten Sikka, Flores, Nusa Tenggara Timur, menenun kain ikat khas Sikka. Ia terampil menenun sejak usia 15 tahun. 

Mereka merupakan pengungsi dari Pulau Palue saat gunung berapi Rokatenda meletus beberapa waktu lalu.

Ketua kelompok tenun Ikat, Ulimuri, Maria Fatima Pali (37) mengatakan pondok atau Lo'a dikerjakan Oktober 2022.

Maria menyebutkan anggoat kelompok tenun Ulimuri berjumlah 16 orang dan sistem kerjanya dibagi pakai sift. Satu hari 5 orang pasti selalu ada di Lo'a untuk menenun.

"Kami ada 16 orang dan kerjanya satu hari lima orang per hari. Untuk menghasilkan satu kain tenun kami kerja empat hari dan kami jual langsung ke Pasar Alok setiap hari Selasa," ujarnya kepada Tribun Flores Tribun Network, Sabtu 11 Maret 2023.

Ia mengatakan harga tenun ikat pun bervariasi. Jika bahan tenun dibuat dari pewarna alami, maka harganya berkisaran satu juta lebih dan jika dari bahan kimia harganya berkisaran lima ratusan ribu lebih.

"Kalau tenun yang dari pewarna alami harganya satu juta hingga satu juta tiga ratus ribu. Kalau yang dari bahan kimia harganya lima sampai enak ratus ribu rupiah, " ujarnya.

Ia menjelaskan, Kelompok Tenun Ikat Ulimuri dibentuk beberapa tahun lalu.

Pembentukan kelompok ini bertujuan untuk memperat hubungan persaudaraan dan juga meringankan beban kerja.

Karena setiap hari orang-orangnya bergantian untuk duduk menenun.

Dengan kerja berkelompok sangat mempermudah dan cepat menghasilkan sarung tenun.

Perbedaan sebelum membentuk kelompok yaitu lama baru bisa menghasilkan satu buah sarung tenun karena tidak fokus dan banyak pekerjaan lain yang menghabat proses tenun.

"Kalau arti dari Ulimuri itu banyak, bisa tunas muda atau tunas baru, atau kemudi baru. Banyak artinya," ujarnya.

Ia mengatakan benang yang dipakai bisa didapatkan secara alami dari kapas asli dan digulung serta benang dibeli di toko.

"Kami gulung kapas asli dan juga beli di toko-toko," ujarnya. Sekretaris Kelompok Tenun Ikat Ulimuri, Maria Avelina Sophu (42) mengatakan kawasan itu setiap hari ramai.

Karena mama-mama mulai menenun pada pukul 10.00 Wita hingga pukul 17.00 Wita.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved