Senin, 29 September 2025

Pilgub DKI Jakarta

Juru Bicara Ridwan Kamil-Suswono Beberkan Alasan Program Hunian Vertikal Bisa Diwujudkan di Jakarta

Pasangan Calon Gubernur Jakarta Ridwan Kamil dan Calon Wakil Gubernur Jakarta Suswono (RIDO) berharap bisa mengatasi persoalan warga Jakarta.

TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Pasangan bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Ridwan Kamil dan Suswono saat berjalan menuju Kantor KPU DKI Jakarta, Rabu (28/8/2024). Pasangan Ridwan Kamil dan Suswono mendaftarkan diri sebagai peserta Pilgub DKI Jakarta 2024 dengan dukungan dari Partai Koalisi Indonesia Maju (KIM) sebanyak 15 partai politik. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pasangan Calon Gubernur Jakarta Ridwan Kamil dan Calon Wakil Gubernur Jakarta Suswono (RIDO) berharap bisa mengatasi persoalan warga Jakarta dalam memiliki hunian dengan cara membangun hunian vertital. 

Pasalnya, Jakarta memiliki indeks yang rendah dalam penyediaan perumahan.

Menurut survei yang dilakukan Ikatan Ahli Perencanaan (IAP) pada tahun 2022, kemudahan memiliki rumah di Jakarta hanya mendapatkan skor 50.

Dengan kata lain, masyarakat Jakarta masih mengalami kesulitan untuk memiliki rumah

Juru bicara RIDO, Mulya Amri tidak menampik jika ada warga yang menyangsikan rencana pembangunan hunian verital. 

"Hunian vertikal di pusat kota Jakarta sering dianggap orang kurang masuk akal, tetapi sebetulnya sangat masuk akal karena di pusat kota yang mahal adalah lahannya. Sementara biaya konstruksi untuk membangun hunian vertikal itu sama saja, antara dibangun di pusat kota maupun di pedesaan. Jadi yang perlu diakali adalah bagaimana mengurangi biaya tanahnya," kata Mulya di Jakarta, Selasa (10/9/2024).

Menurut Mulya, biaya tanah ini bisa dikurangi dengan menambah jumlah unit di atas lahan yang dibangun. 

Selain itu, pengurangan biaya lahan juga bisa diakali dengan menggunakan lahan milik Pemda DKI. 

"Pemda DKI punya banyak lahan di pusat kota yang bisa dimanfaatkan untuk hunian vertikal, seperti pasar, stasiun, terminal. Ini konsep simbiosis mutualisme juga karena pasar butuh pembeli yang berasal dari warga dan warga butuh pasar," ujar Mulya.

Lantaran lahan digunakan untuk membangun hunian vertikal merupakan lahan milik Pemda, kata Mulya hampir dipastikan tidak ada biaya yang dikeluarkan untuk membeli lahan. 

Sehingga, unit yang dijajakan untuk warga bisa sangat terjangkau. 

"Belum lagi nanti ditambah dengan program pemerintah pusat seperti program tiga juga rumah dari Presiden terpilih Pak Prabowo. Lalu ada juga memanfaatkan dana kewajiban dari pengembang dan lain-lain. Unitnya bisa semakin terjangkau. Berdasarkan hal ini kami menganggap hunian verital bisa dibangun di Jakarta," bebernya. 

Terlebih, Mulya mengatakan konsep hunian vertikal ini sudah ada contohnya di luar negeri. 

"Sebenernya, konsep ini sudah ada di negara yang maju. Di Hongkong, di Jepang, sudah ada karena keterbatasan lahan. Ini konsep yang memang sudah terbukti bisa dilakukan," ungkapnya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan