Selasa, 30 September 2025

Pilgub Jawa Barat

3 Versi Batalnya Anies Maju di Pilgub Jawa Barat, DPP & DPD PDIP Beri Alasan yang Bertolak Belakang

Ada tiga versi di balik batalnya Anies Baswedan akhirnya tidak maju di Pilgub Jawa Barat (Jabar). Ketiganya berbeda-beda.

Kolase Tribunnews.com/Tribun Jabar
Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto; Mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan; dan Ketua DPD PDIP Jabar, Ono Surono. Ketiganya memberi alasan yang berbeda soal batalnya Anies maju di Pilgub Jabar. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ada tiga versi di balik batalnya Anies Baswedan akhirnya tidak maju di Pilgub Jawa Barat (Jabar).

Ketiga versi itu disampaikan oleh Anies Baswedan, DPP PDIP Perjuangan, dan PDIP Jawa Barat. Apa saja pengakuan mereka yang saling berbeda itu?

Versi Sekjen PDIP

Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengklaim pihaknya tidak pernah berencana mengusung Anies Baswedan di Pilgub Jawa Barat 2024.

Bahkan, kata Hasto, PDIP tak pernah jalin komunikasi secara khusus untuk mengusung Anies di Jabar.

Menurut Hasto, Anies, sejak awal hanya masuk opsi untuk diusung di Jakarta.

Demikian penjelasan ini disampaikan Hasto untuk merespons nama Anies yang beberapa saat sebelumnya sempat dikabarkan kuat akan diusung PDIP dan dipasangkan dengan Ono Surono.

"Secara khusus tidak. Tapi ini menunjukkan bagaimana memang publik memberikan suatu persepsi yang cukup luas," kata Hasto Kristiyanto di kantor DPP PDIP, Jumat (30/8) dini hari.

Hasto menganggap dukungan agar PDIP mengusung Anies tak lebih dari persepsi publik karena keduanya dianggap memiliki nasib yang sama dari upaya skenario kotak kosong dan calon tunggal.

Meski begitu, Hasto menyebut komunikasi PDIP dengan Anies akan terus berjalan dengan baik. Dia menilai putusan MK kemudian telah menjembatani partainya dengan Anies.

Versi PDIP Jawa Barat

Ketua DPD Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Jawa Barat Ono Surono mengungkap alasan partainya batal mengusung dirinya dan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Pilkada Jawa Barat (Jabar) 2024.

Berbeda dengan keterangan Hasto, Ono mengungkapkan, komunikasi antara PDIP dan Anies mengerucut pada Kamis (29/8/2024) sore setelah adanya komunikasi.

“Kenapa gagal? Kita menghadapi sebuah tantangan yang sangat besar, tangan-tangan yang tidak menyetujui Pak Anies diusung oleh PDI Perjuangan,” ucapnya dalam konferensi pers, Kamis, dikutip dari video YouTube Kompas TV.

“Kita sadar betul bahwa Pak Anies merupakan figur, tokoh nasional. Beliau juga asli kelahiran Jawa Barat, Kuningan, dan beliau memiliki track record (rekam jejak) yang sangat bagus sebagaimana membangun Jakarta,” tambah Ono.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan