Kamis, 2 Oktober 2025

Pilkada Serentak 2024

Pidato 1 Jam, Megawati Berulang Kali Sebut Nama Airin, Anies Tak Disebut Sama Sekali

Dalam pidatonya, Megawati sebut nama Airin berkali-kali namun nama Anies tidak disebut sama sekali terkait Pilkada 2024.

Editor: Hasanudin Aco
Foto Kolase Tribunnews.com
Anies Baswedan, Megawati Soekarnoputri, dan Airin Rachmi Diany. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Kurang lebih selama satu jam lamanya, Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri menyampaikan pidatonya pada pengumuman kandidat pasangan bakal calon gubernur dari di Pilkada 2024.

Megawati berpidato di Kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI-P, Menteng, Jakarta Pusat pada Senin (26/8/2024) siang kemarin.

Dalam kesempatan itu, Megawati menyalami satu per satu calon gubernur dan wakil gubernur yang diusung PDIP.

Satu diantaranya adalah calon gubernur Banten Airin Rachmi Diany.

Beberapa Kali Nama Airin Disebut

Di awal pidatonya, Megawati meminta Airin yang merupakan kader Partai Golkar itu untuk memakai seragam merah hitam.

Seperti diketahui merah adalah warna kebesaran PDIP dan kerap dipadukan dengan warna hitam.

"Saya tadi tanya itu sama Mbak Airin, ya. Nanti mesti pakai ini, lho, (baju) merah item," kata Megawati.

Megawati melanjutkan ucapannya.

"Iyalah, mau dijadikan...(calon gubernur). Coba, masa nggak pakai merah item. Ye...gimana?" ujar Megawati.

Baca juga: 3 Plus Minus Ahok atau Anies Diusung di Pilkada Jakarta 2024, Saat PDIP Bimbang

Megawati juga menyebut nama Airin saat menyinggung kunjungan kerja Anggota DPR RI ke luar negeri dan kecintaan terhadap negara Indonesia.

"Kita ini warga negara Indonesia yang sah lho, punya KTP lho. Lho kok terus kita di-TSM, betul apa tidak?" kata Megawati.

Saat itulah Megawati memanggil Airin.

"Airin. Ngomong yang keras?" tutur Megawati.

Nama Airin kembali disebut Megawati dan menegaskan dirinya adalah ketua umum PDIP yang sah.

Seperti diketahui Airin adalah kader 'tulen' Partai Golkar.

Keluarga besarnya merupakan politisi Partai Golkar di Banten.

Bahkan Airin adalah Ketua DPC Golkar Kota Tangerang Selatan serta menjabat Ketua DPP Golkar era Airlangga Hartarto.

Usai pidato Megawati, Airin mengatakan tidak apa-apa namanya disebut terus menerus oleh Megawati.

"Oh enggak apa-apa, itu suatu rasa sayang ibu terhadap putrinya, terhadap kami sebagai putra-putrinya," kata Airin di Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta, Senin (26/8/2024).

Dia menganggap pernyataan Megawati adalah bentuk motivasi.

"Itu suatu hal yang jadi motivasi, perempuan tetap kuat, perempuan harus turun ke lapangan, siapapun calon harus turun kan, untuk memastikan apa yang terjadi di lapangan," ujar Airin.

Nama Anies Tak Disebut Sama Sekali

Sepanjang pidatonya, Megawati tidak menyinggung nama atau sosok Anies Baswedan untuk menjadi bakal calon gubernur Jakarta dalam Pilkada 2024.

Padahal Anies, oleh para politisi PDIP, disebut akan jadi calon gubernur Jakarta dari PDIP.

Sementara untuk calon wakil gubernur, ada nama dari kader internal PDI-P yakni Rano Karno yang disebut-sebut akan mendampingi salah satu dari keduanya.

Padahal dalam acara itu, Anies hadir di markas DPP PDIP.

Dia mengenakan baju kain tenun berwarna merah.

Menumpang mobil berwarna hitam, Anies berserta rombongan tiba di Kantor DPP PDIP Gedung B yang berada di Jalan Pegangsaan Barat, Menteng, Jakarta. 

Dia tiba sekira pukul 11.45 WIB.

Sumber itu mengatakan, Anies tiba di Gedung B kantor DPP PDIP bersama sejumlah orang.

Dia lantas dipersilakan masuk oleh petugas yang berjaga di kantor tersebut.

Anies pun melangkahkan kakinya menuju Gedung B Kantor DPP PDIP.

Dia diarahkan menuju sebuah ruangan yang berada di lantai 3 gedung tersebut.

Tak berselang lama, Anies tampak ditemani oleh Ketua DPP PDIP Rano Karno yang mengenakan seragam partai khas berwarna merah di dalam ruangan berlantai motif batik. Secangkir kopi hangat pun menjadi teman pertemuan keduanya.

Memang, sosok Anies Baswedan dan Rano Karno dikabarkan bakal diumumkan sebagai pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur yang diusung PDIP pada hari itu.

Di tengah perbincangan dengan Rano Karno, Anies dihampiri oleh seorang elite PDIP yang memintanya segera bersiap-bersiap untuk menemui Megawati di lantai 3 Gedung Utama DPP PDIP.

Elite PDIP itu menyampaikan bahwa alangkah baiknya jika Anies-Rano Karno menemui Megawati sebelum bersantap makan siang.

Anies pun bersiap sembari menenteng buku catatan bersampul coklat miliknya.

Sebelum melangkahkan kakinya, Anies diminta menunggu sebentar oleh elite PDIP itu. Ia ingin memastikan terlebih dahulu kepada elite PDIP lainnya soal pertemuan Anies-Rano Karno dengan Megawati.

Sebagai gambaran, Gedung B ini persis berada di belakang Gedung Utama Kantor DPP PDIP. Dimana, pada lantai 3, tersambung gedung B dengan gedung utama DPP.

Namun, setelah berkomunikasi antar elite PDIP, diputuskan bahwa pertemuan Anies-Rano Karno dengan Megawati mesti ditunda.

Sebab sumber Tribunnews bercerita jika ada hal lain yang mesti dibahas pada tahap selanjutnya.

Sumber itu tak menceritakan detail hal apa yang perlu dibahas selanjutnya, sehingga pertemuan Anies-Rano Karno dengan Megawati harus di tunda.

Penulis: Has/Tim Lipsus

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved