Jumat, 3 Oktober 2025

Pilgub DKI Jakarta

Tanda-tanda Parpol Pendukung Anies di Pilgub Jakarta Buka Peluang Merapat ke KIM Plus, Termasuk PKS?

Effendi Choirie menyebut kemungkinan NasDem bergabung Indonesia Maju (KIM) Plus di Pilgub Jakarta telah tercium 'baunya'.

Tribunnews.com/Danang Triatmojo
Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di kawasan Pejaten, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Rabu (19/6/2024). Sinyal bergabungnya partai politik pendukung Anies Baswedan di Pilkada Jakarta pun semakin kencang isunya. 

Dikatakannya, PKB mempertimbangkan untuk bergabung dengan KIM Plus.

"Dinamikanya memang terus berkembang sehingga masih banyak pertimbangan-pertimbangan dan belum sampai pada tahap kesimpulan," kata Gus Jazil di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (7/8/2024).

Selain itu, kata Gus Jazil, DPP PKB juga mesti berbicara dengan DPW PKB Jakarta.

Sebab, DPW PKB Jakarta mengusulkan nama Anies Baswedan menjadi bakal cagub Jakarta.

Sementara jika bergabung dengan KIM Plus, berpotensi mengusung Ridwan Kamil.

Sehingga, kondisi yang dinamis demikian membuat belum ada keputusan resmi dari PKB terkait Pilkada Jakarta.

"Munculnya wacana-wacana lain, tentu kami juga akan melihat sampai di mana wacana itu berkembang dan sampai di mana keputusannya," ucapnya.

"Ketika PKS, misalkan, mengusulkan Pak Sohibul Iman, beberapa teman di PKB juga keberatan. Nah, yang ini belum ada, enggak tahu siapa," ucapnya.

Gus Jazil menambahkan bahwa PKB telah diajak untuk bergabung dengan KIM Plus.

Namun dia meminta agar tak menarik kesimpulan bahwa PKB bergabung dalam KIM Plus untuk Pilgub Jakarta.

Pasalnya, PKB masih mempertimbangkan usulan DPW PKB DKI Jakarta untuk mengusung Anies Baswedan.

"Jadi, sampai sekarang belum bisa ditarik kesimpulan yang final," ucap dia.

Baca juga: KIM Bantah Jegal Anies, Klaim Tak Menciptakan Kondisi Agar RK Lawan Kotak Kosong di Pilkada Jakarta

PKS Bidikan Utama

Pengamat politik Ray Rangkuti mengatakan bidikan utama dari KIM Plus adalah PKS.

Bila PKS bergabung, akan menguatkan posisi KIM Plus dan membuat pesaingnya kesulitan.

Kata Ray, Pilkada Jakarta tidak akan dibiarkan melawan kotak kosong. Itu bisa jadi bumerang bagi KIM Plus.

"Warga Jakarta akan 'marah'. Kemungkinan akan ada gerakan mencoblos kotak kosong. Bila RK kalah melawan kotak kosong, malunya bisa berlipat-lipat," kata Ray.

"Dan karir politik RK jadi terhambat. Maka tetap akan dibiarkan ada lawan tanding. Sebisa mungkin bukan Anies," terangnya.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved