Senin, 6 Oktober 2025

Pilkada Serentak 2024

Pengamat Sebut Nama Airlangga Hartarto dan Ahmad Doli Kurnia di Balik Capaian Golkar di Pemilu 2024

Pengamat memprediksi keberhasilan Partai Golkar pada Pemilu 2024 akan berlanjut ke pada Pilkada serentak 2024

Editor: Erik S
Istimewa
Ketua Umum (Ketum) Airlangga Hartarto dan Wakil Ketua Koordinator Bidang Pemenangan Pemilihan Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Keberhasilan Partai Golkar pada Pemilu 2024 baik dari pemilihan presiden (Pilpres) dan pemilihan legislatif (Pileg) diprediksi akan berlanjut ke pada Pilkada serentak 2024.

Demikian hal ini disampaikan pengamat politik dari Developing Countries Studies Center (DCSC), Zaenal A Budiyono.

Menurut Zaenal, keberhasilan Golkar di Pemilu 2024 menunjukkan efektivitas kepemimpinan Ketua Umum (Ketum) Airlangga Hartarto yang mampu “memanaskan” mesin politik partai sampai ke ranting.

Baca juga: Tahapan Pemilu 2024 Selesai, Partai Golkar Pastikan Raih 102 Kursi di DPR RI

Selain itu, ia juga menyinggung peran Ahmad Doli Kurnia selaku Wakil Ketua Koordinator Bidang Pemenangan Pemilihan Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar.

Airlangga dan Doli, kata Zaenal, telah menunjukkan kinerja nyata dalam menggerakkan mesin politik Partai Golkar di Pemilu 2024 dengan hasil menunjukkan peningkatan jumlah kursi baik di tingkat nasional maupun DPRD.

Doli berlatar belakang aktivis sejak di kampus, bahkan hingga kini ia masih memimpin sejumlah organisasi. Di Pileg 2024 Doli bertanggung jawab menjalankan strategi pemenangan hingga ke level terbawah.

Zaenal juga menilai pencapaian Golkar di Pileg 2024 ini memang mengejutkan.

“Saya kira ini titik-balik Golkar setelah sebelumnya kurvanya terus menurun. Banyaknya elite Golkar yang keluar dan mendirikan partai baru sempat membuat suara partai beringin terkoreksi. Namun kini mereka berhasil mengkonsolidasikan diri dan memanaskan mesin hingga di kepengurusan terbawah,” katanya.

Padahal, lanjutnya, survei Golkar beberapa bulan menjelang Pileg 2024 masih stagnan satu digit. Misalnya pada survei Desember 2023, dimana elektabilitas Golkar hanya berada di kisaran 9,3 persen. Lalu mengapa terjadi lompatan tajam hingga 17,59 persen di Pileg 2024?

“Pertama, yang saya dengar langsung dari beberapa sumber, Golkar menyadari bahwa kepengurusan di Ranting sudah lama mati suri. Lalu dilakukan revitalisasi secara massif sehingga mesin partai hidup lagi,” jelas Zaenal.

Baca juga: Bobby Jadi Kader Gerindra dan Daftar Pilgub Sumut, Bagaimana Nasib Penugasan dari Partai Golkar?

Kedua, tambahnya, kecermatan Golkar “memanfaatkan” coattail effect (efek ekor jas) Joko Widodo dan Prabowo Subianto sekaligus.

“Hasilnya kita lihat suara Golkar melebihi Partai Gerindra (Gerakan Indonesia Raya), yang notabene partainya Pak Prabowo dan menempel PDIP (Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan). Saya kira desk pemenangan pemilu Golkar menyiapkan strategi ini sejak lama. Bukan ujug-ujug," kata Zaenal.

Ketiga, penempatan calon anggota legislatif (caleg) di daerah pemilihan (dapil) yang tepat. Pasalnya merekalah yang menjadi ujung tombak kampanye untuk menarik simpati pemilih.

“Ada proses seleksi dan sekolah partai untuk caleg di Golkar Institute sejak dua tahun lalu. Saya kira itu berpengaruh, khususnya dalam pemetaan isu di tiap Dapil, dan juga mengukur kekuatan dan kelemahan partai,” ungkap Zaenal.

Baca juga: Pilkada Serentak 2024, Hanura Tegaskan Seleksi Calon Kepala Daerah Tanpa Mahar

Diberitakan sebelumnya, Partai Golkar berhasil mengamankan 18 persen kursi DPR RI yang ekuivalen dengan 102 kursi. Partai Golkar juga meraih hasil positif di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi dan Kabupaten/Kota.

Partai Golkar menjadi partai terbanyak yang mendapatkan kursi DPRD Provinsi, naik 50 kursi menjadi 359 kursi dari sebelumnya hanya 309 di Pemilu 2019.

Partai Golkar juga mengamankan 2.521 kursi DPRD Kabupaten/Kota se-Indonesia. Naik 99 kursi atau 4 persen dibandingkan Pemilu 2019 lalu yang hanya 2.422 kursi. Jumlah ini setara dengan 14.4 persen dari total 17.510 kursi DPRD secara nasional. 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved