Minggu, 5 Oktober 2025

Pilgub DKI Jakarta

Anies Bakal Dijegal Ikut Pilkada Jakarta? Pengamat Bilang Hal Biasa di Politik

Anies Baswedan terancam tidak mencalonkan sebagai gubernur Jakarta di Pilkada 2024.

Editor: Hasanudin Aco
Tribunnews.com/Ibriza Fasti Ifhami
Anies Baswedan usai menghadiri acara Halal Bihalal dan Tasyakuran Milad PKS ke-22, di kantor DPP PKS, Jakarta Selatan, pada Sabtu (27/4/2024). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Anies Baswedan terancam tidak mencalonkan sebagai gubernur Jakarta di Pilkada 2024.

Alasannya sejauh ini karena belum ada partai politik yang memastikan mendukungnya.

Muncul isu Anies dijegal karena tidak ada partai yang mencalonkannya.

Terkait hal itu, Pengamat Politik Ujang Kamaruddin mengatakan di politik hal biasa jika terjadi jegal menjegal.

"Di politik hal biasa dalam konteks jegal menjegal, dalam konteks bredel membredel," ujar Ujang, Minggu (9/6/2024).

Menurut dia bagus bagi Anies jika mendapatkan partai pengusung.

"Tapi kalau tidak, Anies harus terima," kata dia.

Baca juga: Anies Baswedan Buka-bukaan Jawab Dorongan Dikawinkan dengan Kaesang atau Andika Maju Pilgub Jakarta

Seperti diketahui, partai politik butuh dukungan setidaknya minimal 22 kursi di DPRD Jakarta, agar bisa mengusung calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta.

"Tentu ini akan menjadi dinamika tinggi di DKJ (daerah khusus Jakarta)," ujar Ujang.

Dia menegaskan dinamika politik di Jakarta masih terjadi.

"Semua masih dinamis. PDIP dan PKS akan mengusung siapa masih belum jelas. Partai mana yang akan mengusung Anies kita tunggu saja," ujar dia.

Menurut dia peta politik saat ini dinamis karena PKB dan Partai Nasdem yang mendukung Anies di Pilpres 2024  justru kabarnya kini masuk koalisi Prabowo-Gibran (Koalisi Indonesia Maju).

"Koalisi ini akan mendukung siapa kita belum tahu," kata dia.

Ujang mengatakan elektabilitas atau keterpilihan Anies di Pilkada Jakarta masih tinggi. 

"Soal lawannya (Anies) siapa kita tidak tahu. Apakah Ridwan Kamil atau tokoh nasional  dari Koalisi Indonesia Maju, kita lihat saja nanti," ujarnya.

Khawatir Anies Dijegal

Terpisah, Pengamat Politik Hendri Satrio mengatakan untuk saat ini Anies cuma berharap kepada dua partai politik yakni PDIP dan PKS.

Dua partai ini diharapkan mengusung Anies maju di Pilkada Jakarta November 2024 mendatang.

"Memang sangat ini Anies cuma berharap ke PDIP dan PKS," ujar Hendri Satrio, Minggu (9/6/2024).

Hendri Satrio mengkhawatirkan Anies dijegal tidak bisa maju di Pilkada Jakarta.

Yakni tidak ada partai politik yang mencalonkan Anies.

"Kalau mau dijegal PKS harus diambil sehingga tiket Anies (maju di Pilkada) ini tidak cukup," ujar Hendri Satrio.

Di Pemilu 2024, PKS memperoleh 18 kursi DPRD Jakarta sementara PDIP 15 kursi.

Butuh minimal 22 kursi di DPRD Jakarta agar bisa mencalonkan gubernur dan wakil gubernur Jakarta di Pilkada 2024.

Sejauh ini sejumlah nama-nama kandidat bakal calon gubernur Jakarta mulai mengemuka.

Dua inkamben yakni Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) disebut-sebut akan maju di Pilkada Jakarta.

Termasuk Mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil juga dikabarkan akan mencalonkan.

Tiga nama ini menguat sebagai kandidat calon gubenur Jakarta.

Hasil Survei Terbaru

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi  dalam dialog Kompas TV, Kamis (6/6/2024) mengakui Anies, Ahok, dan Ridwan Kamil sosok cagub teratas saat ini.

“Diantara calon yang tersedia, top three-nya ada Mas Anies, ada Ahok, ada Ridwan Kamil. Ahok yang paling mungkin. Tapi kalau head to head, Ahok juga kalah, dilihat dari survei,” ucap Burhanuddin.

Sementara itu, Katadata Insight Center (KIC) merilis hasil survei terkait figur yang dipilih publik di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jakarta 2024.

Hasilnya, tingkat keterpilihan dua mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan Anies Baswedan berada di posisi teratas.

"Basuki Tjahaja Purnama mendapat 33,2 persen dan Anies Rasyid Baswedan 25,4 persen," kata Survei Manager KIC Satria Triputra dalam Temuan Survei Persepsi Publik Terhadap Pilkada di 8 Provinsi di Plaza Indonesia, Jakarta, Kamis (6/6/2024).

Di posisi berikutnya, dikatakan Satria, ada Ridwan Kamil dengan perolehan 20 persen dan Ahmad Sahroni 5,3 persen.

Lalu Sandiaga Salahuddin Uno 4,6 persen, Tri Rismaharini 3 persen, dan Kaesang Pangarep 2,2 persen. 

Sementara, beberapa nama lainnya di bawah 2 persen yakni Rano Karno, Heru Budi Hartono, Dharma Pongrekun, Ahmad Riza Patria, Ahmed Zaki Iskandar, dan Wibi Andrino.

Sementara itu, Dewan Pembina Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem), Titi Anggraeni menilai Ahok berada di posisi teratas karena jejak rekamnya.

Ahok juga masih aktif di perpolitikan nasional.

"Jakarta pertimbangan kinerja, yang bersangkutan (Ahok) masih memberi warna pada panggung politik kita," kata Titi.

Diketahui, Katadata Insight Center mengadakan survei melalui online melalui data collection tsurvey.

Adapun jumlah responden sebanyak 7.864 responden dan tingkat kepercayaan 95,0 persen dan MoE (Margin of Eror) +/- 1 persen.

Survei dilaksanakan pada 3-9 Mei 2025.

Sampel responden tersebar secara proporsional di delapan provinsi, yakni Banten, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Sumatera Barat, Sumatera Utara. 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved