Jumat, 3 Oktober 2025

Pilgub DKI Jakarta

Ridwan Kamil Dinilai Cenderung Ingin Maju Pilgub Jakarta, Singgung Potensi Jadi Capres-Cawapres

Idil berpendapat RK bakal memilih Pilgub Jakarta ketimbang Jabar, terlepas dari keputusan akhir ada di Partai Golkar.

Penulis: Reza Deni
ist
Baliho Ridwan Kamil 'OTW Jakarta'. Pengamat Politik Universitas Padjajaran, Idil Akbar, menilai Ridwan Kamil atau RK bakal menghitung besaran prospek dari penugasan yang diberikan kepadanya terkait Pilkada Serentak 2024. 

Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat Politik Universitas Padjajaran, Idil Akbar, menilai Ridwan Kamil atau RK bakal menghitung besaran prospek dari penugasan yang diberikan kepadanya terkait Pilkada Serentak 2024.

Diketahui, RK ditugaskan Partai Golkar di dua Pilkada provinsi, yakni Pilgub Jakarta dan Pilgub Jabar.

Baca juga: Ridwan Kamil Dipertimbangkan Gerindra untuk Maju di Pilkada Jakarta 2024

Idil berpendapat RK bakal memilih Pilgub Jakarta ketimbang Jabar, terlepas dari keputusan akhir ada di Partai Golkar.

"Saya melihat dari sisi pendapat berbagai opininya dia, secara tersirat untuk maju Gubernur Jakarta, tentu saja sesuai dengan perintah partai petugas partai di mana ditempatkan," kata Idil kepada Tribunnews.com, Senin (13/5/2024).

Adapun prospek tersebut, dikatakan Idil, karena faktor Jakarta sebagai batu loncatan atau modal politik untuk melangkah ke Pemilu Presiden ke depan.

Baca juga: 3 Tokoh Maju Pilgub Jakarta Jalur Independen, Pensiunan Jenderal Hingga Mantan Menteri, Ini Sosoknya

"Jadi kenapa kemudian dia menembak Jakarta atau berkeinginan untuk me mungkin sekali lagi ini akan jadi peluang RK maju di RI1 atau RI2 di ke depannya, karena sejauh yang kita tahu jakarta jadi episentrum bagi siapapun yang akan jadi capres-cawapres nantinya, dari mulai jokowi dan anies baswedan, kemudian beberapa nama lain juga, nah ini yang ingin ditembak oleh RK," tutur dia.

Meski begitu, Idil mengatakan perlu ada indikator secara kuantitatif soal elektabilitas RK di Jakarta.

Pasalnya, Idil menilai Jakarta merupakan medan baru bagi RK, dan kompetisinya pun berbeda dengan Jabar.

"Apabila elektabilitasnya juga memadai di Jakarta bukan tidak mungkin RK dicalonkan di Jakarta, lalu kemudian Golkar akan mencari orang lain di Jabar. Tapi kalau seandainya elektabilitas RK tak memadai atau tak cukup berkompetisi dengan calon lain di Jakarta, ya mungkin pilihan terbaik bagi emil dan Golkar tetap di Jabar," pungkasnya

Sebelumnya, Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzili merespons soal nama Waketum Golkar Ridwan Kamil yang didukung PAN untuk Pilgub Jakarta.

Ace mengamini bahwa  RK memang ditugaskan untuk dicalonkan di antara 2 Pilgub ini.

"Pak RK memang ditugaskan di dua daerah yaitu Jakarta dan Jawa Barat," kata Ace wartawan, Jumat (10/5/2024).

Ace mendorong RK dapat kembali maju di Jabar. 

"Kami tentu menyerahkan kepada DPP Partai Golkar tentang penugasan Pak RK akan di daerah mana," kata Ace.

Baca juga: Zulkifli Hasan Sebut Ridwan Kamil Bakal Maju di Pilgub Jakarta 2024

Kendati demikian, Ace yakin RK memahami mekanisme kepartaian sehingga akan mengikuti kebijakan partai nantinya.

"Beliau ini Wakil Ketua Umum Partai Golkar. Jadi pasti akan mengikuti apa yang sudah menjadi kebijakan Partai Golkar," ujar Ace.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan atau Zulhas mengatakan Eks Gubernur Jawa Barat, RidwanKamil berpeluang maju di pemilihan gubernur (pilgub) Jakarta 2024.

"Pak Ridwan Kamil mungkin akan di Jakarta ya," kata Zulhas dalam Rakornas Pilkada PAN di Hotel JS Luwansa, Jakarta Selatan, Jumat (10/5/2024).

Selain Ridwan Kamil, kata Zulhas, PAN juga menyiapkan tiga kadernya untuk maju di Pilgub Jakarta. Mereka adalah Zita Anjani, Sigit Purnomo atau Pasha Ungu dan Eko Parrio.

"DKI tentu kami ada calon Zita, ada Pasha, bapak Eko semua laris," katanya.

Lebih lanjut, Zulhas menambahkan pihaknya juga nantinya akan menjalin komunikasi dengan parpol lain terkait Pilgub Jakarta. Pasalnya, kursinya di Jakarta tidak cukup untuk mengusung paslon sendiri.

"Tentu nanti berbicara dengan teman-teman partai lain. Kami kan 10 kursi. Syaratnya itu 21 kursi. Tentu kita harus berbicara dengan temen-temen partai lain," pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved