Selasa, 7 Oktober 2025

Pilpres 2024

Pertemuan Prabowo dan Megawati Terganjal Sikap Ambigu Ketum PDIP Sendiri, Jokowi Masuk Pusaran

Dipaparkannya, Jokowi dan Prabowo merupakan satu tim yang tidak bisa dipisahkan. Namun, tampaknya Megawati justru tidak begitu berkenan atas hubungan

Penulis: Chaerul Umam
Tribunnews.com/Irwan Rismawan
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri (kiri) bersama Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kanan) usai mengadakan pertemuan tertutup di kediaman Megawati Soekarnoputri, Jalan Teuku Umar, Jakarta, Rabu (24/7/2019). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Eksekutif Indo Barometer M. Qodari mengatakan, rencana pertemuan presiden terpilih Pilpres 2024 Prabowo Subianto dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri terganjal sikap ambigu Megawati dengan beri dua dignal berbeda.

Menurutnya, di satu sisi peluang kedua tokoh itu bertemu masih terbuka lebar sebagaimana sikap yang ditunjukkan Ketua DPP PDIP sekaligus putri Megawati, Puan Maharani. Tapi, di sisi lain, justru rencana itu terhalang oleh Megawati sendiri. 

“Peluang itu tentu sangat-sangat terbuka walaupun sebetulnya pada hari ini ada semacam dua pesan yang muncul dari Teuku Umar (kediaman Megawati Soekarnoputri)," kata Qodari kepada wartawan, Sabtu (13/4/2024).

"Misalnya, kalau kita lihat Harian Kompas beberapa hari yang lalu itu di halaman pertama ada berita mengenai Mbak Puan ketemu dengan Pak Prabowo dalam rangka menjajaki pertemuan Prabowo dengan Megawati, tetapi di halaman dalam ada artikel opini yang atas nama atau ditulis oleh Ibu Megawati yang isinya itu banyak menyerang Pak Jokowi,” imbuhnya.

Menurut Qodari, ada peluang PDIP berkoalisi dengan Prabowo, namun hal itu terganjal dengan sosok Presiden Jokowi.

"Saya melihatnya bahwa sebetulnya ada kemungkinan Ibu Megawati atau PDI Perjuangan mau berkoalisi dengan Pak Prabowo, tetapi tidak mau ada Pak Jokowi. Saya melihat di situ lah kemudian letak kerumitan atau kerepotannya," ujarnya.

Dipaparkannya, Jokowi dan Prabowo merupakan satu tim yang tidak bisa dipisahkan. 

Namun, tampaknya Megawati justru tidak begitu berkenan atas hubungan harmonis kedua orang tersebut. 

“Karena saya melihat Pak Prabowo ini dengan Pak Jokowi itu satu tim dan kita lihat bagaimana keakraban Pak Jokowi dengan Pak Prabowo kan luar biasa ya dalam beberapa hari ini," kata Qodari

"Misalnya, ke istana negara saja sampai dua kali, hari pertama datang hari kedua juga datang, dan kita bisa lihat foto itu diunggah oleh Pak Prabowo dalam Instagram resminya termasuk juga pertemuan dengan Mas Gibran dan keluarga,” lanjutnya.

Baca juga: Jawaban Singkat Ganjar soal Ajakan Gibran Bertemu pada Momen Lebaran

Qodari menilai "bola panas" kini berada di tangan Prabowo untuk menentukan arah apakah ingin tetap berjalan bersama Presiden Jokowi atau memilih berkoalisi dengan Megawati.

“Jadi, tugas sejarah Pak Prabowo untuk menentukan istilahnya beliau akan jalan bareng dengan Pak Jokowi atau jalan bareng dengan Ibu Mega? Saya melihatnya seperti itu,” ucapnya.

Lanjut Qodari, upaya Prabowo untuk merangkul Megawati sudah beberapa kali dicoba. Seperti mengutus Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Rosan Roeslani yang bertemu Megawati di kediamannya di Teuku Umar, Jakarta Pusat.

Baca juga: Pria Diduga Pendukung 03 Ikut Antre Lebaran & Diberi Amplop dari Gibran, Selvi Tak Kuasa Tahan Tawa

Namun, kabarnya respon dari Megawati tetap 'keukeuh' seakan mau menerima rekonsiliasi dengan syarat tanpa adanya ikut campur Presiden Jokowi.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved