Selasa, 30 September 2025

Pilpres 2024

Sindiran Balik dari NasDem, PKB dan PKS Respons AHY Sebut Hancur Lebur Jika Masih di Tempat Lama

AHY sempat menyinggung kondisi Demokrat bakal hancur lebur bila masih bertahan di Koalisi Perubahan pada Pilpres 2024.

Editor: Wahyu Aji
Kolase Tribunnews.com
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yuhdoyono (AHY), Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPR RI Jazuli Juwaini Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Daniel Johan dan Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali. 

"Wajar kalau Mas AHY senang bergabung dengan KIM karena capresnya menurut keputusan KPU menang, meskipun masih ada ruang gugatan di MK," ujar Jazuli saat dimintai konfirmasi, Minggu (24/3/2024).

Baca juga: Prabowo Menang Pilpres, AHY: Coba Kita Masih di Tempat Lama, Hancur Lebur 

Jazuli lantas mengatakan, pilihan koalisi di pemilu adalah hak masing-masing partai.

Dia menyebut bahwa semua partai berhak bergabung ke koalisi yang membuat mereka nyaman.

Lebih lanjut, Jazuli mengatakan, PKS saat ini fokus mengawal gugatan sengketa Pilpres 2024 di MK.

"Sekarang PKS sedang mengawal gugatan di MK. Data saksi dari PKS alhamdulillah sangat lengkap," katanya.

Respons PKB

Sementara itu, Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Daniel Johan mengatakan, perolehan kursi partainya di DPR RI justru melonjak tinggi karena berada dalam Koalisi Perubahan yang mengusung Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.

Pernyataan ini disampaikan Daniel saat menanggapi pernyataan AHY yang menyebut partainya bakal hancur lebur jika masih dalam Koalisi Perubahan yang mengusung Anies.

“Yang pasti PKB malah meningkat tinggi kursinya,” ujar Daniel, Minggu (24/3/2024).

Ketika dimintai tanggapan apakah dari pernyataan AHY, Demokrat terlalu pragmatis Daniel mengatakan, langkah politik untuk keluar dari koalisi pengusung Anies Baswedan merupakan pilihan Demokrat sendiri.

“Demokrat sendiri sudah senang dengan pencapaiannya,” kata Daniel. 

Disindir balik NasDem

Sementara itu, Waketum NasDem Ahmad Ali menyebut Koalisi Perubahan bukan untuk mencari kursi menteri.

Adapun Demokrat sebelumnya tergabung dalam Koalisi Perubahan bersama Nasdem dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Tetapi, mereka hengkang setelah Anies Baswedan memilih Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar sebagai calon wakil presiden (cawapres).

“Kalau tujuannya cari kursi menteri ya bukan di Perubahan,” ujar Ahmad Ali.

Ali mengatakan, orientasi Koalisi Perubahan berbeda dengan Partai Demokrat.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan