Pemilu 2024
Ironi Sandiaga Uno: Gagal Jadi Cawapres, Gagal pula Bawa PPP Lolos Parlemen
Nasib Sandiaga Uno di Pemilu 2024 benar-benar ironis. Setelah gagal menjadi cawapres, lalu gagal pula membawa PPP lolos parlemen.
TRIBUNNEWS.COM - Sosok Sandiaga Uno menjadi sorotan publik setelah PPP menjadi satu-satunya petahana yang tidak lolos ke parlemen di Pemilu 2024.
Seperti diketahui, Sandiaga Uno berpindah dari Partai Gerindra ke PPP pada 14 Juni 2023 lalu.
Bahkan, saat dilantik, sosok yang juga menjabat sebagai Menparekraf Kabinet Indonesia Maju itu langsung didapuk menjadi Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) PPP oleh Plt Ketua Umum PPP, Mardiono.
Sandiaga pun langsung masuk bursa cawapres di Pilpres 2024 dalam berbagai hasil jajak pendapat lembaga survei setelah berpindah ke PPP.
Contohnya, berdasarkan hasil survei dari lembaga survei Indikator pada Mei 2023 lalu, Sandiaga menjadi cawapres paling potensial dibanding nama beken lainnya seperti Menteri BUMN, Erick Thohir dan mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.
Pada survei tersebut, Sandiaga berada di posisi teratas bursa cawapres 2024 dengan raihan 24,5 persen suara.
Sementara di peringkat kedua, diduduki Ridwan Kamil dengan 18,3 persen suara responden dan disusul Erick Thohir 15,3 persen.
Potensialnya sosok Sandiaga dalam bursa cawapres Pilpres 2024 juga terlihat dalam survei yang dilakukan lembaga survei Voxpol Center Research and Consulting pada Agustus 2023 lalu.
Dalam simulasi 11 nama cawapres saat itu, Sandiaga berada di peringkat teratas dengan elektabilitas mencapai 18,8 persen.
Baca juga: Sandiaga Uno Gagal Penuhi Target PPP, 19 Kursi Parlemen DPR RI Justru Melayang
Bahkan, dirinya unggul dari Menteri ATR/BPN sekaligus Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang berada di peringkat kedua dengan elektabilitas 18,3 persen.
Sandiaga pun lagi-lagi unggul dari Ridwan Kamil yang memiliki elektabilitas 15 persen.
Sandiaga Digadang Jadi Wakil Ganjar saat PPP Putuskan Koalisi dengan PDIP
Dengan elektabilitas yang melejit saat itu, Sandiaga pun digadang menjadi cawapres Ganjar saat PPP memutuskan untuk berkoalisi dengan PDIP.
Bahkan, nama Sandiaga sempat diusulkan oleh PPP sebagai cawapres Ganjar dalam Rapimnas VI PPP pada 17 Juni 2023 lalu yang digelar di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta.
"Rapimnas VI mengusulkan bapak Sandiaga Salahuddin Uno sebagai calon wakil presiden untuk mendampingi calon presiden Ganjar Pranowo dalam Pemilu 2024," kata Sekjen PPP Arwani Thomafi saat itu.
Namun, ternyata usulan PPP tidak disambut oleh PDIP selaku partai yang mengusung Ganjar.
PDIP justru menunjuk mantan Menkopolhukam, Mahfud MD menjadi cawapres Ganjar pada 18 Oktober 2023 lalu.
Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri pun mengungkapkan deretan alasan memilih Mahfud menjadi cawapres Ganjar seperti terkait pengalaman di bidang hukum hingga sebagai sosok intelektual yang mumpuni.
“Seorang sosok intelektual yang mumpuni,” ucap Mega di Kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat.
Hal ini pun membuat Sandiaga gagal menjadi cawapres Ganjar meski sudah berpindah partai dari Gerindra ke PPP.
Sandiaga mengaku tidak terlalu mempermasalahkan dirinya gagal menjadi cawapres Ganjar.
"Walaupun hati teriris... Itu bakal quotes itu. Itu belajar dari Gus Romy (Romahurmuziy)."
"Hati teriris, tetapi muka harus tersenyum, insyaAllah rezeki tidak akan ke mana," kata Sandi pada 18 Oktober 2023 lalu dikutip dari YouTube GMPI.
Gagal Jadi Cawapres, Gagal Pula Bawa PPP ke Parlemen

Di sisi lain, Sandiaga pun masih memiliki tugas lain yang harus dilakukan yaitu meloloskan PPP ke parlemen pada Pemilu 2024.
Hal tersebut lantaran dirinya telah didapuk menjadi Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) PPP setelah dilantik menjadi kader berlambang Ka'bah tersebut.
Langkah Sandiaga untuk memenangkan PPP pun tak kendor meski berbagai lembaga survei memprediksi partainya tidak bakal lolos parlemen.
Lembaga survei Indikator, berdasarkan survei yang digelar pada 23-24 Desember 2023, menyebut bahwa PPP tidak lolos parlemen lantaran diprediksi hanya memperoleh 2,8 persen suara.
Baca juga: PPP Dapati Terjadi Pergeseran Suara saat Rekapitulasi Berjenjang, Bukti Disiapkan untuk Tarung di MK
Prediksi serupa juga terlihat dalam survei yang dilakukan LSI Denny JA pada 10 Desember 2023 lalu di mana PPP tidak lolos parlemen lantaran hanya memperoleh 2,3 persen atau tidak lolos ambang batas parlemen yaitu 4 persen.
Nyatanya, adanya Sandiaga dalam tubuh PPP sebagai Ketua Bappilu tak berefek banyak.
Hal tersebut terbukti dengan tidak lolosnya PPP ke parlemen dalam Pemilu 2024 dan menjadi satu-satunya petahana yang tidak lolos ke DPR.
PPP hanya meraih 5.878.777 suara atau 3,87 persen berdasarkan hasil rekapitulasi suara sah tingkat nasional yang dilakukan KPU di 38 provinsi di Indonesia.
Dengan hasil ini, PPP juga baru pertama kali tidak lolos ke parlemen semenjak Pemilu 2004 lalu.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto/Fransiskus Adhiyuda Prasetia/Igman Ibrahim)(Kompas.com)
Artikel lain terkait Pemilu 2024
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.