Pilpres 2024
Wapres Ma'ruf Amin: Semua Pihak Harus Menjaga Supaya Pemilu Berjalan Baik
Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin mengatakan, semua pihak harus menjaga keberlangsungan Pemilu 2024, Senin (12/2/2024).
Hanya saja, dia mengaku tak mengetahui pada pukul berapa Jokowi dan Iriana akan datang ke TPS.
"Beliau tanya jam berapa bisa datang. Tadi ditanya, 'Saya baca bisa datang jam 8-12, ya?' Saya jawab, 'Iya, Bapak'. Jadi kemungkinan Pak Presiden datang sekitar jam 8-12. Kalau lima tahun lalu beliau juga datang sekitar jam segitu," jelasnya.
Koalisi Masyarakat Sipil Minta Rakyat Berpartisipasi
Ketua Badan Pengurus Nasional PBHI Julius Ibrani yang menjadi bagian dari Koalisi Masyarakat Sipil Kawal Pemilu Demokratis meminta seluruh masyarakat Indonesia ikut berpartisipasi dalam Pemilu 2024.
Dia menegaskan, koalisi tidak ingin menggagalkan pemilu dan membuat pemilu yang menelan anggaran triliunan rupiah menjadi sia-sia.
"Ayo ikut. Tapi dengan syarat, di pasal 2-nya adalah, segala realitas yang terjadi jadikan pertimbangan Anda dalam memilih."
"Karena realita yang disajikan ini, termasuk apa yang ada di dalam film Dirty Vote itu, itu akan menentukan lima tahun kita ke depan."
"Bukan hanya Anda yang memilih, tapi saya juga yang mungkin berbeda pilihan dengan Anda. Ini yang kami sampaikan kepada publik," tuturnya di kantor Ombudsman RI Jakarta, Senin.
Di sisi lain, mengenai mereka yang menyatakan golput pada Pemilu 2024, dia mengatakan hal tersebut adalah hak.
Julius pun mempersilakan apabila mereka menganggap golput bisa menjawab segala bentuk kecurangan dalam pemilu.
"Tapi menurut kami tidak. Ketika terjadi kecurangan, maka jawabannya adalah cari pemimpin yang bisa menyelesaikan problem kecurangan, bukan kemudian bergolput, tapi itu golput tetap hak ya," tuturnya.
Dia menyebut koalisi telah mengimbau kelompok-kelompok yang golput untuk memilih apabila mereka masih melihat ada calon yang bisa membenahi sistem pemilu di Indonesia.
Menurutnya, koalisi hanya ingin menyampaikan pesan yang disampaikan Bung Hatta di awal-awal kemerdekaan Indonesia.
Yaitu bahwa dengan berpemilu, kita bukan hanya ikut andil menentukan nasib kita sendiri, melainkan juga nasib satu bangsa.
Julius mengajak masyarakat untuk menggunakan hak mereka di bilik suara.
"Nah realita inilah jadi basis kalian memilih. Di level teorinya dia ada visi-misi, ada program, ada debat capres-cawapres, ada materi kampanye, kalau mau lihat segala macam distraksi lihat medsos ada berbagai macam distraksi."
"Tapi realita adalah pegangan yang paling valid, paling reliable, dan paling positif yang harus kita pegang semua."
"Itu kita sampaikan ke semua jejaring bukan hanya masyarakat sipil, tapi dampingan-dampingan kita, korban gusuran, jejaring individual, tokoh-tokoh masyarakat. Kami sampaikan demikian," terangnya.
(Tribunnews.com/Deni/Taufik Ismail/Gita Irawan)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.