Cak Imin Kritik Erick Thohir Bilang Pilih 02 Jika Mau Sepakbola Maju: Janji Melulu

Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mengkritik ucapan Menteri BUMN Erick Thohir soal pilih Prabowo-Gibran jika sepakbola Indonesia ingin maju. 

"Itu janji-janji melulu, itu janji-janji biasa," kata Cak Imin di Nagrek, Jawa Barat, Kamis (8/2/2024).

Baca juga: Kapten Timnas AMIN Tegaskan Kampanye Akbar Anies-Cak Imin Gratis, Klaim 15 Juta Orang Ikut War Tiket

Ketua Umum PKB itu mempertanyakan alasan harus menunggu pilih Prabowo-Gibran jika ingin sepak bola tanah air maju.

"Yang tentu kita juga menganggap kok nanti, sekarang dia kan Ketua Umum PSSI," ujarnya.

Dia mengatakan seharusnya Erick Thohir membuktikan kinerjanya sebagai Ketum PSSI dengan memajukan sepakbola saat ini. Dia mengatakan ucapan Erick hanya janji biasa.

Baca juga: Penyaluran Bansos Disetop, Cak Imin: Bansos Harus Sesuai Kebutuhan Rakyat, Bukan Jadwal Politik

"Harusnya buktikan sekarang sehingga tidak usah janji-janji seperti itu," ujarnya.

Lebih lanjut, Cak Imin memperingatkan Erick Thohir tak menyebarkan hoaks tentang penghapusan BUMN menjadi koperasi. 

"Saya peringatkan Erick Thohir supaya tidak menyebar hoax seolah-olah BUMN mau diganti koperasi, kampanye ya kampanyelah tidak usah pakai memanfaatkan hoax hoax seperti itu," ujarnya.

Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir ikut kampanye akbar paslon nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming di Deli Serdang, Sumatera Utara. 

Dalam kesempatan itu, Erick, yang juga Ketua PSSI, mengajak massa mendukung Prabowo Gibran.

Kampanye akbar tersebut digelar di Stadion Baharoeddin Siregar, Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut). Erick ikut berorasi dalam acara kampanye itu.

"Siapa yang mau sepakbola Indonesia maju? Pilih siapa?" seru Erick. Terdengar massa meneriakkan "Prabowo".

Erick menyebut pasangan Prabowo-Gibran menjadi contoh terbaik bagi bangsa Indonesia. Dia menyebut Indonesia memasuki era baru.

"Inilah contoh terbaik untuk Indonesia, ketika dua negarawan bersatu. Eranya anak muda Indonesia sudah lahir," ujar dia.