Rabu, 1 Oktober 2025

Pilpres 2024

Jawab Megawati soal Netralitas TNI, Jenderal Maruli Ungkit Kasus Sorong

Jenderal TNI Maruli Simanjuntak menyebut pihaknya sudah cukup tegas dalam menyikapi prajurit yang bermasalah atau melanggar aturan terkait Pemilu 2024

Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Hasanudin Aco
Tribunnews.com/Danang Triatmojo
Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak usai acara Perayaan Natal Bersama Mabesad di Balai Kartini, Jalan Gatot Subroto, Kuningan, Setiabudi, Jakarta Selatan pada Senin (5/2/2024). 

“Eh jelek-jelek saya pernah panglima tertinggi lho, tidak pernah terhapus lho, karena saya disebut presiden kelima republik indonesia. Boleh dong sekali kali sombong, udah begitu saya pernah wapres lho, eh enak aja anak-anak saya terus mau kenapa sih kalian dibegitukan?” bebernya.

“Karena mereka takut kalah dan iya mereka pasti kalah oleh kita di dalam satu putaran, sanggup apa tidak? Eh awas lho kalau bohong lho nanti ibu liat di tempat coblos-coblos hati hati kecurangan lho sekarang sudah pusing lho,” sambungnya.

Megawati juga mengingatkan netralitas TNI, Polri dan ASN di Pemilu 2024.

Hal ini disampaikan Megawati saat pidato politik dalam rangka HUT ke-51 PDI Perjuangan di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu (10/1/2024) lalu.

"Maka kepada TNI, Polri, dan ASN, harus menjaga prinsip netralitas. Emangnya pelor (peluru) mau ditembakin ke rakyat? Emang itu rakyat sopo? Apa gitu? Ya nggaklah," kata Megawati.

"TNI terikat dengan sumpah Sapta Marga, Polri dengan Tribrata, ASN dengan sumpah jabatan. Nah coba bayangkan lho," lanjutnya.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved