Senin, 29 September 2025

Pilpres 2024

Daftar Sivitas Akademika Kampus yang Kritik Jokowi, Ada UI, UGM, hingga UMS

Sivitas akademika di sejumlah perguruan tinggi negeri maupun swasta bersuara mengritik demokrasi di era penghujung pemerintahan Presiden Joko Widodo.

Penulis: Milani Resti Dilanggi
Editor: Febri Prasetyo
Presidenri.go.id/BPMI Setpres/Kris
Presiden Joko Widodo - Sivitas akademika di sejumlah perguruan tinggi negeri maupun swasta bersuara mengritik demokrasi di era penghujung pemerintahan Presiden Joko Widodo. 

"Indikator utamanya adalah pencalonan Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wakil presiden yang didasarkan pada putusan Mahkamah Konstitusi No.90/PUU-XXI/2023,” imbuhnya.

Fathul juga menyoroti intervensi politik dari Jokowi lewat pernyataannya soal presiden boleh berpihak dan berkampanye yang sempat disampaikannya beberapa waktu lalu.

Tak sampai di situ, penyaluran bantuan sosial (bansos) oleh Jokowi menjelang pencoblosan juga dianggap berkaitan dengan politik.

3. Universitas Khairun Ternate - 2 Februari 2024

Sehari setelahnya, sejumlah akademisi Universitas Khairun (Unkhair) Kota Ternate, Maluku Utara, juga menyuarakan petisi untuk menyelamatkan demokrasi Indonesia saat ini. 

Aksi deklarasi kebangsaan ini berlangsung di depan Gedung Rektorat Unkhair Ternate, Jumat (2/2/2024).

Salah satu akademisi Unkhair Ternate, Mochtar Adam, memberikan nilai demokrasi Indonesia saat ini anjlok di bawah angka 5. 

Menurutnya kondisi itu diperparah dengan sikap Jokowi yang sempat menyinggung soal keberpihakan dan kampanye. 

"Pesiden rasa-rasanya tidak bisa di dalam konstitusi, kalau anda membaca konstruksi undang-undang-nya, maka kita membutuhkan seorang presiden yang berdiri di semua anak bangsa, yang berdiri di semua partai, yang berdiri di semua pulau, maka dia akan menjadi presiden Nusantara," kata  Mochtar yang didampingi sejumlah akademisi lainnya, Jumat (2/2/2024).

3. UI - 2 Februari 2024 

Ketua Dewan Guru Besar UI, Harkristuti Harkrisnowo, mengungkapkan pihaknya saat ini tengah berperang demi pemulihan demokrasi di tanah air.

"Lima tahun terakhir, utamanya menjelang Pemilu 2024, kami kembali terpanggil untuk menabuh genderang, membangkitkan asa dan memulihkan demokrasi negeri yang terkoyak,” ujarnya, Jumat (2/2/2024). 

Hakristuti mengungkapkan saat ini Indonesia tengah kehilangan kendali sehingga menggerus etika dan keluhuran budaya.

"Negeri kami nampak kehilangan kemudi akibat kecurangan dalam perebutan kuasa, nihil ertika, menggerus keluhuran budaya serta kesejatian bangsa," tuturnya.

Menurutnya, para sivitas akademika UI prihatin atas hancurnya tatanan hukum dan demokrasi di tanah air yang menimbulkan berbagai sektor menjadi terampas.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan