Jumat, 3 Oktober 2025

Pilpres 2024

Gus Mus Tegaskan Tugas NU Menangkan Indonesia, Bukan Capres

Adapun Gus Mus mengatakan, tugas NU adalah terus memperbaiki kinerja organisasi dan berupaya memenangkan Indonesia.

Tangkap layar YouTube @TVNU
Mustasyar PBNU KH Ahmad Mustofa Bisri atau Gus Mus saat memberi pesan dalam Pembukaan Konbes NU di Pondok Pesantren Al-Munawwir Krapyak, Bantul, DI Yogyakarta, Senin (29/01/2024). 

Laporan wartawan Tribunnews, Ibriza Fasti Ifhami

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Ahmad Mustofa Bisri atau Gus Mus menegaskan, soal dukung-mendukung calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) bukanlah tugas Nahdlatul Ulama (NU).

Hal tersebut disampaikan Gus Mus dalam pembukaan Konferensi Besar (Konbes) NU dan Halaqah Nasional Strategi Peradaban Nahdlatul Ulama di Pondok Pesantren Al-Munawwir Krapyak, Bantul, DI Yogyakarta, Senin (29/1/2024).

Adapun Gus Mus mengatakan, tugas NU adalah terus memperbaiki kinerja organisasi dan berupaya memenangkan Indonesia. 

"Urusannya NU itu memperbaiki kinerja memenangkan Indonesia, bukan memenangkan capres," kata Gus Mus, dikutip dari laman resmi NU, Senin ini.

Gus Mus mengaku, dia ketar-ketir ketika Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar dan Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf menyampaikan sambutan dalam kesempatan tersebut.

Ia khawatir pidato mereka menyinggung hal terkait pilpres. Meski demikian, kekhawatiran itu tidak terjadi. 

"Saya ini sudah ketir-ketir. Ketika ketua umum pidato, Rais Aam pidato, jangan-jangan nyinggung pilpres. Begitu nyebut pilpres, saya keluar. Itu bukan urusannya NU," ucap Gus Mus.

"Untungnya tidak," sambungnya.

Baca juga: Harlah Ke-101 NU, KH Marsudi Syuhud Sampaikan 6 Poin Harapannya

Lebih lanjut, Gus Mus mengharapkan Indonesia mendapatkan rahmat dari Allah SWT.

Diberitakan sebelumnya, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) bakal mengeluarkan Surat Keterangan (SK) dengan daftar rinci para pengurus yang terlibat dalam pemilu 2024.

Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf menerangkan dalam SK itu tertulis detail para pengurus yang nonaktif dan mengundurkan diri dari jabatannya karena terlibat dalam pemilu.

Ada beberapa puluh orang pengurus dari berbagai tingkatan mulai dari PBNU sampai ke ranting yang terlibat secara resmi atau menjadi calon.

"Mereka harus nonaktif atau mengundurkan diri dari jabatannya. Nanti akan ada SK PBNU khusus rinci mengenai hal itu,” kata Gus Yahya di konferensi pers di kantor PBNU, Jakarta, Kamis (18/1/2024).

Baca juga: Tak Ada Pasal 281 Ayat 1 Huruf C yang Buat Jokowi Tak Bisa Kampanye, Perludem: Kalau Ada Itu Hoaks

Ia menegaskan, secara kelembagaan NU tidak terlibat dalam kampanye atau dukung mendukung dalam pemilihan presiden (pilpres) 2024

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved