Rabu, 1 Oktober 2025

Pilpres 2024

Pengamat Ragukan Dukungan Pengusaha ke Prabowo-Gibran di Pilpres 2024

Intimidasi yang dialami elite-elite partai politik yang kini tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju yang mendukung Prabowo-Gibran.

Editor: Hasanudin Aco
Tribunnews.com/ Gita Irawan
Pakar politik Ikrar Nusa Bhakti dalam sebuah diskusi di Jakarta beberapa waktu lalu. 

Ikrar menilai, anjloknya harga saham perusahaan milik Boy Thohir itu membuktikan bahwa apa yang disuarakan kakak Erick Thohir itu hanya terjadi di kalangan elite, bukan di kalangan arus bawah pengusaha atau bahkan pasar.

“Para pengusaha dan pelaku pasar ternyata merespons negatif pernyataan Boy Thohir. Harga saham anjlok karena banyak yang menjualnya. Ini sesuai hukum pasar ‘supply and demand’ (penawaran dan permintaan). Kalau ‘supply’ berlimpah sementara ‘demand’ kurang maka harga akan anjlok,” tukasnya.

Bukti lainnya, kata Ikrar, Adaro Group sendiri dan juga Djarum Group dan Sampoerna Strategic Group yang diklaim Boy Thohir mendukung Prabowo-Gibran memberikan bantahan. Mereka ternyata tidak mendukung Prabowo-Gibran.

“Itu yang benar. Pengusaha tak perlu dukung-mendukung capres, karena kalau yang didukung kalah, pengusaha bisa kena masalah,” terangnya.

Namun, lanjut Ikrar, jika dukungan bagi Prabowo-Gibran memang benar diberikan kalangan pengusaha seperti klaim Boy Thohir, maka kondisi ekonomi Indonesia lima tahun ke depan sudah bisa ditebak.

“Perekonomian nasional akan dikuasai oligarki ekonomi. Jadi yang terjadi bukan hanya oligarki politik, melainkan juga oligarki ekonomi. Pemerintah akan kembali berpihak pada segelintir pengusaha daripada kepada rakyat. Itu persis dengan apa yang terjadi hari ini,” tandasnya.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved