Jumat, 3 Oktober 2025

Pilpres 2024

Menteri Jokowi Kompak Beri Bantahan Hilirisasi-Food Estate yang Disinggung Cak Imin dan Mahfud MD 

Ramai menteri Jokowi turun gunung memberikan sanggahan atas pernyataan cawapres Cak Imin dan Mahfud soal hilirisasi, deforestasi hingga food estate.

kolase Tribunnews.com/ist
Ramai menteri Jokowi turun gunung memberikan sanggahan atas pernyataan cawapres Cak Imin dan Mahfud soal hilirisasi, deforestasi hingga food estate. 

Mentan melanjutkan, lahan food estate Gunung Mas sangat potensial. Berdasarkan hasil ubinan panen jagung ini telah mencapai hasil 6,5 ton per hektar. 

“Untuk sebuah lahan bukaan baru, lahan ini sudah mampu memberikan produksi yang baik. Kuncinya adalah penggunaan benih yang unggul, irigasi dan pemupukan yang optimal. Kita lihat hasilnya saat ini,” jelas Amran.

Ia menyatakan panen jagung ini membuktikan bahwa teknologi pertanian yang diterapkan telah tepat dan sesuai dengan harapan.

Amran mengklaim, sejak awal dilantik dirinya optimistis mampu menggarap lahan Food Estate tersebut. 

"Kami tidak ragu karena teknologi pertanian kita sudah demikian maju. Kami harapkan segera dapat diikuti panen-panen selanjutnya,” paparnya.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman ketika ditemui di kantornya, Senin (20/11/2023).
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman ketika ditemui di kantornya, Senin (20/11/2023). (Tribunnews/Endrapta)

Saat ini Food estate di Indonesia yang dikerjakan pemerintah berada di Humbang Hasundutan seluas 418,29 hektar. 

Juga ada di Temanggung dan Wonosobo seluas 907 hektar telah berhasil panen komoditas hortikultura, dan Kalimantan Tengah berhasil melakukan intensifikasi dan ekstensifikasi lahan hingga mampu panen padi dengan produktifitas 5 ton/ha. Kemudian di Sumba Tengah NTT dan kabupaten Keerom Papua yang telah mampu panen raya jagung seluas 500 hektar.

Sebelumnya, dalam perhelatan debat pilpres keempat lalu, calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 03 Mahfud MD menilai proyek food estate yang dicanangkan Presiden Jokowi tidak perlu dilanjutkan, lantaran gagal dan merusak lingkungan.

 "Maka kami punya program petani bangga bertani, di laut jaya, nelayan sejahtera. Jangan misalnya seperti food estate yang gagal dan merusak lingkungan," kata Mahfud.

4. Menteri Investasi Bahlil Lahadalia

Senada dengan Luhut, Bahlil menjelaskan bawa, hilirisasi disektor pertambangan telah dilakukan berdasarkan lingkungan, norma, dan aturan. Sehingga hilirisasi yang disebut ugal-ugalan tidak ada. 

"Jadi kalau sudah memenuhi standar, di mana ugal-ugalannya?," kata dia di kantornya di Jakarta, Rabu (24/1/2024).

Ia tak menampik bahwa upaya hilirisasi memang dilakukan masif guna mendorong percepatan nilai tambah dari sebelumnya bahan mentah. 

Hal ini merujuk pada neraca perdagangan yang surplus selama 36 bulan berturut-turut.

"Yang bilang ugal-ugalan itu, yang bersangkutan kali," ucapnya.

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyampaikan paparan saat acara Konferensi Pers Kinerja Investasi Tahun 2023 di Jakarta, Rabu (24/1/2024). Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) melaporkan realisasi investasi sepanjang 2023 mencapai Rp1.418,9 triliun, meningkat 17,5 persen secara tahunan. Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menyampaikan bahwa realisasi investasi tersebut mencapai 129,0% dari target Renstra sebesar Rp1.099,8 triliun. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyampaikan paparan saat acara Konferensi Pers Kinerja Investasi Tahun 2023 di Jakarta, Rabu (24/1/2024). Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) melaporkan realisasi investasi sepanjang 2023 mencapai Rp1.418,9 triliun, meningkat 17,5% secara tahunan. Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menyampaikan bahwa realisasi investasi tersebut mencapai 129,0% dari target Renstra sebesar Rp1.099,8 triliun. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved