Senin, 29 September 2025

Pilpres 2024

Mahfud MD Ternyata Sudah Lempar Isyarat Mundur dari Menko Polhukam saat Debat Cawapres

Mahfud MD tinggal menunggu momentum yang tepat untuk mundur dari jabatan Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam). 

Penulis: Milani Resti Dilanggi
Editor: Febri Prasetyo
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Cawapres nomor urut 3 Mahfud MD saat mengikuti debat ketiga Pilpres 2024 di JCC Senayan, Jakarta, Minggu (21/1/2024). Debat keempat ini bertemakan energi, sumber daya alam, sumber daya manusia, ajak karbon, lingkungan hidup dan agraria serta masyarakat adat - Mahfud MD tinggal menunggu momentum yang tepat untuk mundur dari jabatan Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam). TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

Mahfud juga mengungkapkan alasan dirinya mau menjadi cawapres dari Ganjar Pranowo.

Mahfud mengatakan,ingin melanjutkan tugas apabila Ganjar dan dirinya terpilih pada Pilpres 2024.

"Apa yang saya peroleh selama menjadi menterinya Pak Jokowi itu bisa saya lanjutkan di zaman atau di dalam tugas-tugas Pak Ganjar Pranowo kalau sudah menjadi presiden nanti,” kata Mahfud.

Ganjar Sarankan Mahfud Mundur

Capres Ganjar Pranowo di Salatiga, Jawa Tengah.
Capres Ganjar Pranowo di Salatiga, Jawa Tengah. (Tribunnews.com/Rahmat W. Nugraha)

Sebelumnya, Ganjar Pranowo mengingatkan para pejabat akan konflik kepentingan di tengah perhelatan pemilu 2024.

Adapun pernyataan tersebut disampaikan Ganjar merespon akun X Kemhan yang mengunggah unggahan yang tidak netral dengan tagar Prabowo-Gibran.

"Itulah yang sejak awal kita bicara apakah seorang yang sekarang menjabat di dalam jabatan publik apalagi selevel menteri itu mundur atau tidak. Gubernur, bupati wali kota, mundur atau tidak," kata Ganjar di Kendal, Jawa Tengah, Selasa (23/1/2024).

Baca juga: Soal Rencana Mundur dari Menko Polhukam, Ternyata Kesepakatan Mahfud MD dan Ganjar sejak Awal

Mantan Gubernur Jawa Tengah itu menyebutkan ketika aturannya diperbolehkan tidak mundur, maka ada potensi konflik kepentingan.

"Kita harus hati hati. Mampu nggak kita menjaga diri kita untuk bisa netral dan tidak menggunakan fasilitas, itu saja," tegasnya.

Ganjar mengingatkan bahwa pemanfaatan fasilitas negara itu berisiko. 

Ia mencontohkan terdapat sejumlah kejadian penggunaan fasilitas negara seperti alat transportasi untuk kampanye.

"Nah dengan beberapa kejadian orang menggunakan fasilitas, menggunakan alat transportasi alasannya kunjungan-kunjungan kerja tapi di sana kampanye kan rakyat bisa melihat, maka kita sedang mengambil risiko itu," kata Ganjar.

(Tribunnews.com/Milani Resti/Fransiskus Adhiyuda)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan