Selasa, 30 September 2025
Tujuan Terkait

Pilpres 2024

TPN: Mahfud MD Tunjukan Masifnya Impor Beras, Jadi Kegagalan Membangun Sistem Ketahanan Pangan

Wakil Ketua TPN Ganjar-Mahfud, Ammarsjah Purba memuji Cawapres Mahfud MD yang secara lugas dan akurat menyampaikan paparannya dalam debat.

Istimewa
Wakil Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ammarsjah Purba. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Ammarsjah Purba memuji Cawapres Mahfud MD yang secara lugas dan akurat menyampaikan paparannya dalam debat keempat, Minggu malam.

Ammar pun menambahkan, penampilan Mahfud MD membanggakan dan membuat lega Tim Pemenangan Nasional (TPN). 

“Publik bisa menyaksikan sendiri, setiap menyampaikan statemen dan argumentasinya, Prof Mahfud berbasis data, oleh karenanya segala informasi yang disampaikan beliau, valid dan akurat,” kata Ammarsjah Purba, kepada wartawan, Senin (22/1/2024).

Dalam hal ini, Ammar heran bila ada pihak lain yang menunjukkan gimmick meremehkan pembacaan data yang dilakukan Mahfud MD dalam kesempatan debat itu.

Menurut dia, data sebaiknya disiapkan dan tercatat, karena memori manusia terbatas dalam mengingat angka-angka. 

Apalagi, catatan digunakan Mahfud MD, salah satunya, saat membahas impor pangan utamanya beras, di era Pemerintahan Jokowi. 

Mahfud menyebut, janji Jokowi untuk menyetop impor pada debat capres tahun 2014, belum terwujudkan sampai saat ini.

Selama ini pemerintah Presiden Jokowi selalu mengatakan akan mewujudkan swasembada pangan. Alih-alih mendongkrak produksi pangan,  sebaliknya impor beras malah terus mengalir deras. 

Tahun 2023 impor beras mencapai 3,06 juta ton. Kabar terbaru, Presiden Jokowi menetapkan impor 2024 sebanyak 2 juta ton, secara total impor beras para era Jokowi mencapai sekitar 9,42 juta ton.

“Prof Mahfud ingin menunjukkan,  masifnya impor beras merupakan kegagalan pemerintah membangun sistem ketahanan pangan nasional,”  terang Ammar.

Pemanfaatan data juga dilakukan saat  Mahfud berpendapat  soal perusakan hutan atau deforestasi. 

Sampai saat ini tidak ada upaya serius mencegah deforestasi. Jumlah penggundulan hutan mencapai 12 juta hektar selama 10 tahun terakhir. 

“Demikian detail data yang disiapkan tim, Prof Mahfud sampai bisa memberikan metafora, deforestasi itu setara 23 kali Pulau Madura, kampung halaman Prof Mahfud,” jelas Ammar.  

Data kembali digunakan saat berargumen soal konflik agraria dan perkembangan penambangan illegal. 

Halaman
12

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

asia sustainability impact consortium

Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan