Kamis, 2 Oktober 2025

Pilpres 2024

Cerita Prabowo 2 Kali Kalah di Pilpres Tapi Tetap Bersahabat Baik dengan Jokowi

Prabowo Subianto mengakui kekalahannya saat dua kali pertarungan memperebutkan kursi RI 1 dalam Pemilu 2014 dan 2019 melawan Presiden Jokowi.

Penulis: Yulis
Editor: Hasanudin Aco
Dokumentasi Tim Media Prabowo Subianto
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau PT Pindad di Bandung, Selasa (19/9/2023). 

TRIBUNNEWS.COM,  JAKARTA - Calon Presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto, mengakui kekalahannya saat dua kali pertarungan memperebutkan kursi RI 1 dalam Pemilu 2014 dan 2019 melawan Presiden Jokowi.

Prabowo mengaku sedih saat kalah.

Akan tetapi ia berbesar hati dan tetap menjaga hubungan baik persahabatan dengan Jokowi hingga kini.

“Kita (Prabowo-Gibran) tim yang ingin melanjutkan apa yang sudah dibangun oleh Presiden Joko Widodo,” tutur Prabowo dalam acara Dialog Capres Bersama Kadin: Menuju Indonesia Emas 2045 di Jakarta, Jumat (12/1/2024)

Ia mengaku tak pandai bersilat lidah dan menjilat.

Untuk itu meski Prabowo pernah dikalahkan oleh Jokowi namun Prabowo justru diajak oleh Jokowi untuk bergabung dalam Kabinet Pemerintahan sebagai Menteri Pertahanan.

“Saya ini bukan tukang menjilat, bukan! Saya ini dua kali dikalahkan oleh Pak Jokowi. Nah, kalian ketawa kan? Kalah itu sedih loh, eh ketawa lagi, kalian inilah orang Indonesia ada temennya yang sedih dia ketawa,” kata Prabowo yang disambut riuh gelak tawa para hadirin.

Baca juga: Dialog bersama Kadin, Prabowo: Kompetisi Dibangun dalam Kerangka Cinta Terhadap Indonesia

Meski demikian, Prabowo mengingat semasa perjalanan Debat Capres 2014 dan 2019, Prabowo dan Jokowi berjalan dengan baik dan tetap bersahabat.

“Tapi anda perhatikan nggak? Selama saya bersaing, debat dimanapun, saya masih bersahabat sama beliau. Tim saya waktu itu marah-marah bapak gimana sih? Untuk apa saya sanggah kalau saya setuju,” kata Prabowo.

Itikad Baik Presiden Terdahulu

Lebih jauh, Prabowo Subianto menyatakan bahwa iktikad baik para pemimpin-pemimpin Indonesia terdahulu adalah modal pembangunan bangsa Indonesia.

“Kita juga banyak belajar, walaupun banyak perbedaan, kekurangan, tapi Pak Harto, Pak Habibie, Pak SBY ini modal bagi bangsa kita, tidak ada pembangunan yang seketika jadi,” ujar Prabowo.

Dalam kesempatan itu, Prabowo juga memaparkan visi-misi nya.

Dia menyatakan sebagai anak bangsa Indonesia yang sudah merdeka sepanjang usia 78 tahun ini tak luput dari pasang surut perjuangan bangsa Indonesia.

Prabowo juga turut menekankan pentingnya anak-anak bangsa Indonesia mencari titik-titik kebersamaan dan persatuan dalam membangun Indonesia, bukan lagi mengedepankan perbedaan dan ketidakcocokan.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved