Selasa, 30 September 2025

Pilpres 2024

Sowan ke Ponpes Ma’hadut Tholabah di Tegal, Ganjar Dapatkan Masukan Soal Kebijakan Lima Hari Sekolah

Calon Presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo melakukan silaturahmi ke Pondok Pesantren (Ponpes) Ma’hadut Tholabah, Tegal, Jawa Tengah, Kamis (11/1/2024

Editor: Wahyu Aji
Dokumentasi Tim Media Ganjar Pranowo
Calon Presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo melakukan silaturahmi ke Pondok Pesantren (Ponpes) Ma’hadut Tholabah, Tegal, Jawa Tengah, Kamis (11/1/2024). 

TRIBUNNEWS.COM, TEGAL - Calon Presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo melakukan silaturahmi ke Pondok Pesantren (Ponpes) Ma’hadut Tholabah, Tegal, Jawa Tengah, Kamis (11/1/2024).

Saat datang, Ganjar disambut oleh ribuan santri dan santriwati yang sudah menantinya.

Ia pun diberikan sorban berwarna hijau sebagai bentuk selamat datang.

Ganjar kemudian berdialog secara terbuka dengan pimpinan KH Muhammad Syafi’i Baidowi selaku pengasih Ponpes Ma’hadut Tholabah putra dan KH Nasihun Isa Mufti Pengasuh ponpes Ma’hadut Tholabah putri.

“Kami ucapkan terima kasih, karena mendapat kehormatan dikunjungi oleh Capres kita bapak Ganjar Pranowo, insyallah menjadi Presiden,” kata KH Nasihun Isa Mufti.

Sejumlah masukan diterimanya saat berkunjung ke Ponpes tersebut. Salah satu masukan diberikan kepada Ganjar mengenai kebijakan lima hari sekolah (full day school) yang menjadikan jam sekolah bertambah hingga sore hari dapat dikaji ulang.

Menurut KH Nasihun Isa Mufti mengatakan dirinya mendapatkan banyak aspirasi terkait penerapan lima hari sekolah.

Dikarenakan para wali murid menilai berpotensi mengganggu pengajaran pendidikan karakter dan pendidikan keagamaan yang biasanya didapat dari madrasah diniyah sore seusai sekolah umum.

“Jadi pendidikan lima hari sekolah sangat memberatkan wali murid karena harus sampai sore, para wali murid ingin anaknya setelah sekolah bisa belajar agama,” kata KH Nasihun Isa Mufti.

Karena itulah, KH Nasihun Isa Mufti menitip pesan kepada Ganjar bila nanti menjadi Presiden bisa mengkaji secara baik perihal aturan tersebut.

“Mohon kebijakan lima hari sekolah dihilangkan agar mereka bisa mengecap pendidikan agama sore hari,” jelasnya.

Mendapatkan hal tersebut, Ganjar mengatakan dirinya akan mencatat masukan-masukan dari Ponpes termasuk pengkajian sekolah lima hari.

Apalagi, tidak semua wilayah kebijakan tersebut bisa diterapkan.

“Boleh kok kalau mereka memang belum bisa melaksanakan itu, memang kalau di kota rata rata memungkinkan,” ujar Ganjar.

Dikatakan Ganjar, biasanya kegiatan keagamaan biasanya didapatkan anak-anak saat waktu sore selepas sekolah umum.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan