Pilpres 2024
Pengamat Sayangkan Debat Capres Ketiga Kurang Menyentuh Substansi
Walhasil, baik Anies Baswedan, Prabowo Subianto maupun Ganjar Pranowo, hanya berdebat untuk saling mencari kesalahan masing-masing.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perdebatan ketiga calon presiden (capres) 2024 kurang menyentuh subtansi dari tema debat yang disediakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) yakni pertahanan, keamanan, hubungan internasional, dan geopolitik.
Hal tersebut dikatakan oleh pengamat politik Akar Rumput Strategic Consulting, Ikhwanul Maarif.
Ikhwanul mengatakan, ketiga calon presiden Indonesia itu belum terlalu mengelaborasi antara gagasan yang disampaikan dengan masalah substantif terutama pada isu pertahanan.
Walhasil, baik Anies Baswedan, Prabowo Subianto maupun Ganjar Pranowo, hanya berdebat untuk saling mencari kesalahan masing-masing.
"Meskipun debatnya itu berlangsung dengan panas, tapi isinya tidak menyentuh substansi yang sesuai tema.
Padahal, untuk isu pertahanan mestinya para capres mampu mengelaborasi secara komprehensif beragam persoalan dan tantangan yang ada hari ini.
Misalnya, persoalan politik ekonomi global tidak banyak dibahas, penguatan institusi keamanan dalam negeri, termasuk isu Papua dan terorisme, serta tantangan cyber security yang tidak hanya berkaitan dengan artificial intelligence (AI) dan berbagai isu lainnya menyangkut hankam," kata Ikhwanul Maarif kepada wartawan, Selasa (9/1/2024).
Selain tidak cukup subtansial, menurut Ikhwanul ketiga capres juga tidak cukup objektif dalam mengapresiasi berbagai progress kebijakan luar negeri di era Pemerintahan Joko Widodo, salah satunya positioning Indonesia dalam G20.
Ikhwanul pun berharap agar ketiga capres lebih memperbaiki subtansi yang hendak disampaikan dalam debat-debat berikutnya, jika tidak ia khawatir hanya akan melahirkan debat tanpa efek elektoral.
"Karena akan sangat disayangkan jika isu-isu penting yang dibawa capres tidak sampai ke masyarakat. Padahal ada isu-isu penting yang menurut kita perlu dibahas secara komprehensif, dan kita tidak mendengar narasi kuat masing-masing capres untuk memperkuat itu," ujar Ikhwanul.
Baca juga: Jokowi Anggap Debat Ketiga Tidak Edukatif, Hasto Minta KPU Cepat Tanggap
Namun secara umum, Ikhwanul turut memuji dinamika dalam debat yang berlangsung kemarin, di mana tiap kandidat berani untuk tampil terbuka dan kritis.
“Bagi saya penting untuk melihat bahwa debat ketiga ini merupakan cerminan dari kualitas demokrasi kita saat ini. Di mana debat berlangsung terbuka dan dinamis, bahkan kritis sehingga menjadi Pendidikan demokrasi yang baik untuk anak muda,” tutur Ikhwanul.
KPU Tak Ubah Format Debat
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Hasyim Asy’ari tegas menyatakan untuk tidak mengubah format debat peserta pemilihan umum presiden (Pilpres) 2024.
Format debat, kata Ketua KPU RI Hasyim Asy’ari sudah merupakan hasil kesepakatan bersama semua tim pasangan calon presiden dan calon wakil presiden.
Baca juga: Reaksi Presiden Jokowi saat Ditanya Kini Jarang Pakai Dasi Warna Merah
Hal itu ia sampaikan ketika ditanya pandangannnya soal Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang meminta KPU mengubah format debat.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.