Pilpres 2024
Protes Panelis, Gagasan Besar Hingga Isu Rohingya akan Warnai Debat Capres 7 Januari 2024
Anies mengungkapkan, dirinya lebih banyak membaca materi yang berkaitan dengan tema debat capres selanjutnya.
"Nanti tergantung dari apakah pertanyaan itu muncul atau enggak," ujar mantan Panglima TNI ini.
Dia memastikan mantan Gubernur Jawa Tengah itu siap dalam debat yang berhadapan dengan Anies Baswedan dan Prabowo Subianto.
Andika sendiri mengaku telah memberikan masukan kepada tim-tim untuk disampaikan ke Ganjar terkait persiapan debat.
"Hari Sabtu (30/12/2023) kemarin saya sudah memberikan masukan kepada tim yang akan mengumpulkan, menghimpun semua isu-isu yang kemudian nanti dilaporkan ke Mas Ganjar," ucapnya.
Protes Panelis Debat
Cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar atau Cak Imin memprotes soal panelis unsur akademisi dari Universitas Pertahanan yang telah diumumkan KPU RI untuk debat ketiga Pilpres pada akhir pekan ini.
Adapun nama panelis tersebut yakni Dr Kusnanto Anggoro yang merupakan Pakar Keamanan Universitas Pertahanan, dan Laksamana TNI (Purn) Prof Dr Marsetio yang merupakan Ketua Dewan Guru Besar Universitas Pertahanan.
"Ya terus terang saya protes, karena itu mengganggu obyektivitas," kata Cak Imin, Kamis (4/1/2023).
Menurut Cak Imin, Unhan sebagai sebuah universitas tetap berada di bawah Kementerian Pertahanan yang kini masih dipimpin Prabowo.
"Karena itu, saya protes, syukur-syukur bisa diganti," pungkas Cak Imin.
Diketahui, Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI telah menetapkan 11 nama panelis debat ketiga peserta Pilpres 2024.
Adapun berikut deretan 11 nama panelis debat ketiga yang sudah ditunjuk secara resmi oleh KPU RI:
Prof. Angel Damayanti, Ph.D (Guru Besar Bidang Keamanan Internasional Fisipol Universitas Kristen Indonesia), Curie Maharani Savitri, Ph.D (Dosen Hubungan Internasional, ahli kajian industri pertahanan dan alih teknologi Universitas Binus), Prof. Evi Fitriani, Ph.D, (Guru Besar Ilmu Hubungan Internasional Universitas Indonesia) dan Prof. Hikmahanto Juwana, SH., LL.M., Ph.D (Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia dan Rektor Universitas Jenderal Ahmad Yani).
Lalu, I Made Andi Arsana, S.T., M.E., Ph.D (Ahil Aspek Geospasial Hukum Laut Universitas Gadjah Mada), Dr. lan Montratama (Dosen Program Studi Hubungan Internasional Ahli Keamanan dan Pertahanan Universitas Pertamina) dan Irine Hiraswari Gayatri, Ph.D (Peneliti Pusat Riset Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional).
Kemudian, Dr. Kusnanto Anggoro (Pakar Keamanan Universitas Pertahanan), Laksamana TNI (Purn) Prof. Dr. Marsetio (KSAL 2012-2014 dan Ketua Dewan Guru Besar Universitas Pertahanan), Philips J. Vermonte, Ph.D (Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Islam Internasional Indonesia dan Senior Fellow CSIS) hingga Prof. Dr. R. Widya Setiabudi Sumadinata, S.I.P. S.SI., M.T, M.SI. (Han) (Guru Besar Bidang Keamanan Global Universitas Padjadjaran). (Tribun Network/Yuda)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.