Minggu, 5 Oktober 2025

Pilpres 2024

Andika Perkasa Kritik Dandim Boyolali soal Kronologi Penganiayaan Relawan Ganjar-Mahfud

Andika Perkasa kritik pernyataan Komandan Kodim 0724 Boyolali Letkol Inf Wiwieko Wulang Widodo soal kronologi penganiayaan Ganjar Pranowo-Mahfud MD. 

Penulis: Milani Resti Dilanggi
Editor: Nuryanti
Tribunnews.com/Rizki Sandi Saputra
Wakil Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo, Jenderal TNI (Purn) Andika Perkasa (kiri) - Andika Perkasa kritik pernyataan Komandan Kodim 0724 Boyolali Letkol Inf Wiwieko Wulang Widodo soal kronologi penganiayaan Ganjar Pranowo-Mahfud MD.  

Dandim 0724 Boyolali Letkol Inf Wiweko Wulang Widodo sebelumnya menyebut penganiayaan tersebut terjadi secara spontanitas.

"Peristiwa tersebut terjadi secara spontanitas karena kesalahpahaman antara kedua belah pihak," ujar Wiweko, Minggu (31/12/2023).

Menurutnya, tindakan itu terjadi bermula saat para prajurit TNI sedang melakukan olahraga bola voli.

Mereka kemudian merasa terganggu dengan knalpot brong dari beberapa sepeda motor yang melintas secara terus menerus.

Mereka, kata Wiweko, kemudian mendengar adanya suara berisik yang berasal dari kendaraan sepeda motor.

Wiweko Wulang Widodo 899
Letkol INF Wiweko Wulang Widodo, Dandim Boyolali.

"Mendengar suara bising yang membuat tidak nyaman dari beberapa sepeda motor dengan knalpot brong, melintas secara terus menerus dan berulang kali," ungkapnya.

Para oknum TNI itu kemudian secara spontan membubarkan pengendara sepeda motor tersebut. 

Namun menurut klaimnya, justru saat itu terjadi adu mulut dan berujung penganiayaan secara bersama-sama.

"Kemudian beberapa oknum anggota secara spontan keluar dari asrama dan menuju jalan depan asrama guna mencari sumber suara kenalpot brong tersebut," 

"Untuk mengingatkan pengendara dengan cara menghentikan serta membubarkan, hingga terjadilah penganiayaan terhadap pengguna knalpot brong tersebut," jelasnya.

Diketahui, akibat aksi oknum TNI tersebut, tujuh orang mengalami luka dan dua di antaranya harus dirawat intensif di RSU Pandan Arang, Boyolali.

Sementara itu, dari pihak TNI diketahui telah memberikan santunan bagi korban. 

Namun, korban menolaknya dan enggan damai dengan pihak oknum TNI tersebut. 

(Tribunnews.com/Milani Resti)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved