Pilpres 2024
Soal Penganiayaan Relawan Ganjar di Boyolali, Ini Beda Kronologi Versi TNI dan Kubu Ganjar-Mahfud
Beda kronologi penganiayaan relawan Ganjar Pranowo di Boyolali, Jawa Tengah, versi TNI dan kubu Ganjar-Mahfud.
Susetya menyebut, sebelum dianiaya korban sempat dilempari batu dan dihadang menggunakan bambu.
Ia mengklaim, para anggota TNI itu melakukan penganiayaan tanpa berkomunikasi terkait kesalahan korban.
"Tidak ada imbauan, tidak ada komunikasi, tetapi fakta di lapangan, mereka (Oknum TNI) keluar dari kompi langsung menghadang dan melakukan penyerangan," ujar Susetya, Minggu.
Susetya lantas menyampaikan rasa prihatinnya melihat kondisi korban, satu di antaranya Slamet Andono (26) yang merupakan yatim piatu.
Baca juga: Tangis Siti Atikoh Pecah saat Jenguk Relawan Ganjar-Mahfud yang Dianiaya Anggota TNI di Boyolali
Ia menyebut korban Slamet Andono selama ini hidup sebatang kara.
"Nanti jika ada cacat permanen, tentunya kita juga akan bertanggungjawab. Kasihan, apalagi ada yang anak yatim piatu," imbuhnya.
Akibat penganiayaan ini mengakibatkan 6 korban luka-luka. Empat korban sudah diperbolehkan pulang, sementara 2 korban masih dirawat di RSUD Pandan Arang Boyolali.
Senada dengan Susetya, Ganjar Pranowo menyebut korban dianiaya ketika sedang melintas di depan markas TNI.
“Tidak ada komunikasi sebelumnya. Karena saya ikuti ceritanya, katanya diperingatkan, enggak ada itu. Kalau dari korban enggak ada. Jadi, saya ingin luruskan biar enggak ada bengkok-bengkok," tegas Ganjar.
“Jadi kejadiannya satu, dia lagi berhenti di lampu merah, tiba-tiba dipukul. Jadi, kalau ada penjelasan lainnya, rasa-rasanya ada pengadilan untuk itu. Biar penjelasannya tidak ting blasur. Semuanya sama."
Ganjar telah menginstruksikan jajaran Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud melakukan langkah-langkah konkret yang harus dilakukan, mendampingi para korban dengan bantuan hukum, dan dukungan maksimal TPN.
Baca juga: Mardiono Gelar Silaturahmi Tirakatan Sembari Sosialisasikan Progam PPP dan Ganjar-Mahfud
"Biaya perawatan para korban kami tanggung semua. Sudah diurus teman-teman . Teman- teman di Boyolali kompak. Soal seperti itu langsung diberesi," tegas Ganjar.
“Ini cerita rakyat yang harusnya bisa diingatkan. Siapapun tidak boleh mengatasnamakan apapun dengan semena-mena. Kami akan urus itu. Dan kami mengkomunikasikan, teman-teman di Jakarta sudah bicara dengan Panglima TNI, KSAD, saya juga sudah berkomunikasi dengan Pak Pangdam,” tambahnya.
(Tribunnews.com/Jayanti Tri Utami/Muhammad Zulfikar/Yulis/Gita Irawan)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.