Minggu, 5 Oktober 2025

Pilpres 2024

Diaspora Indonesia di Australia Kritik Rencana Gibran Bentuk Badan Penerimaan Negara

program itu dinilai bisa menjadi preseden yang sangat buruk karena sulitnya mendapatkan akuntabilitas dari dana tersebut.

Youtube Tribunnews
Cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka dalam debat cawapres Pilpres 2024, Jumat (22/12/2023). 

Diaspora Indonesia di Australia Kritik Rencana Gibran Bentuk Badan Penerimaan Negara

Malvyandie Malvyandie/Tribunnews.com
 
 
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Diaspora Indonesia di Australia mengkritik program pembentukan Badan Penerimaan Negara yang diusung Pasangan Capres-Cawapres Nomor Urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Menurut Ketua Umum Australia for Ganjar Mahfud Anton Tobing, program itu bisa menjadi preseden yang sangat buruk karena sulitnya mendapatkan akuntabilitas dari dana tersebut.

Baca juga: TPN Ganjar-Mahfud Optimis Masuk Putaran Kedua Pilpres, Bertarung dengan Prabowo-Gibran

"Kita sedang berusaha membangun Indonesia untuk semua, bukan hanya untuk segelintir orang. Saya menyayangkan pernyataan ini karena sangat bertentangan dengan asas transparansi sebagai pedoman pemerintahan yang baik, ini bukan good governance," ujar Anton, Kamis (28/12/2023).

Ia juga meminta para capres-cawapres untuk berkampanye menggunakan bahasa yang sederhana.

"Karena kita semua memang perlu mengedepankan cara-cara yang membumi, bukan dengan permainan akronim atau singkatan-singkatan tanpa disertai substansi argumen yang sesungguhnya,” jelas  Anton.

Pernyataan Gibran soal Pembentukan Badan Penerimaan Negara

Dalam debat cawapres pekan lalu, Gibran Rakabuming Raka mengungkapkan rencana pasangan Prabowo-Gibran terkait pembentukan Badan Penerimaan Negara.

Menurut dia, badan ini harus dibentuk untuk meningkatkan penerimaan negara untuk membiayai kebutuhan pembangunan negara yang besar.

Meskipun, opsi pendanaan itu tidak hanya tergantung dari APBN, bisa melalui kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU) seperti swasta atau CSR.

"Tapi PR kita ke depan harus menambah penerimaan negara. Untuk itu kami dari paslon 2 akan membentuk lembaga Badan Penerimaan Negara," katanya.

Ia pun menjelaskan, Badan Penerimaan Negara itu akan langsung di bawah komando presiden, sehingga saat berkoordinasi dengan kementerian lain bisa lebih luwes.

Melalui badan itu, Gibran menekankan, rasio pajak terhadap produk domestik bruto (PDB) juga akan bisa semakin meningkat ke depannya dan hasilnya bisa digunakan untuk kebutuhan pembiayaan perbaikan di sektor kesehatan, pendidikan, dan lainnya.

Diaspora di Honolulu Sambut Program Nelayan Sejahtera

Terpisah, Diaspora Indonesia di Honolulu, Hawaii mengapresiasi program nelayan sejahtera besutan Capres Nomor Urut 3 Ganjar Pranowo.

Sebagian diaspora yang berprofesi nelayan itu, menyambut baik rencana program Ganjar-Mahfud "Di Laut Kita Jaya, Nelayan Sejahtera".

Apresiasi dilayangkan dalam sosialisasi Ganjar-Mahfud yang digelar oleh relawan Ganjar bernama Warung Demokrasi.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved