Jumat, 3 Oktober 2025

Pilpres 2024

Inisiator Keluarga Besar HMI Klaim 10 Juta Anggota Siap Dukung AMIN

Dia menyebut, ada sekitar 10 juta orang yang tergabung dalam Keluarga Besar HMI yang kemungkinan bisa memilih Anies.

Penulis: Chaerul Umam
Tribunnews.com/Chaerul Umam
Keluarga Besar Himpunan Mahasiswa Islam (KB HMI) mendeklarasikan dukungan kepada pasangan capres-cawapres nomor urut 01 Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN). Deklarasi tersebut digelar di Swasana Grand Ballroom, Lippo Kuningan, Jakarta, Rabu (27/12/2023), yang dihadiri ribuan peserta yang hadir secara fisik maupun daring. 

1. Chumaidi Syarif Romas

Chumaidi Syarif Romas merupakan Ketua Umum PB HMI periode 1976-1978. Saat ini dia merupakan akademisi di UIN Sunan Kalijaga

2. Abdullah Hehamahua

Abdullah Hehamahua Ketua Umum PB HMI periode 1978-1981. Pria kelahiran 18 Agustus 1947) ini adalah mantan penasihat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) masa jabatan 2005-2013.

3. Hamdan Zoelva

Hamdan Zoelva merupakan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) periode 2013-2015.

Dia lahir di Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), 21 Juni 1962 dari pasangan TG. KH. Muhammad Hasan, BA dan Hj. Siti Zaenab. 

Dia dibesarkan dalam lingkungan agama yang kuat. Ayahnya adalah seorang tuan guru pendiri Pesantren Al-Mukhlis di Bima. 

Selain dikenal sebagai ahli hukum, Hamdan Zoelva juga sempat berkarir di bidang politik.

Dia pernah menjadi pengurus Partai Bulan Bintang (PBB) dan tercatat pernah menjadi anggota DPR RI periode 1999-2004. 

Dia menjadi sekretaris Fraksi Partai Bulan Bintang dan Wakil Ketua Komisi II DPR RI.

4. Nurhayati Djamas

Nurhayati Djamas adalah akademisi Indonesia. Ia adalah Staf Ahli Menteri Agama Republik Indonesia Bidang Hubungan Antar Umat Beragama Kementerian Agama Republik Indonesia periode 2006–2011 dan akademisi di Universitas Al-Azhar Indonesia dan sebagai Kepala Pusat Kajian dan Pengembangan Integrasi Nilai- nilai Islam Lintas Disiplin Ilmu, Universitas al Azhar Indonesia (UAI).

5. Zubairi Djoerban

Zubairi Djoerban (lahir 11 Februari 1947) adalah seorang dokter asal Indonesia. Dilahirkan di Kauman, Yogyakarta dari pasangan Djoerban Wachid dan Buchaeroh, Zubairi dikenal sebagai penemu kasus pertama sekaligus pionir penanganan HIV dan AIDS di Indonesia. Sempat ingin menjadi pilot, lalu “ditolak” menjadi dokter kandungan, Zubairi muda menemukan jalan hidupnya di Departemen Ilmu Penyakit Dalam, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia setelah lulus dari FKUI pada 20 Desember 1971.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved