Minggu, 5 Oktober 2025

Pilpres 2024

Gibran Pakai Akronim Sulit saat Debat, Bantah Tiru Jokowi, Sebut Istilah Biasa dalam Investasi

Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka, membantah menggunakan istilah-istilah sulit dalam debat, Jumat (22/12/2023).

Istimewa
Calon Wakil Presiden Koalisi Indonesia Maju (KIM), Gibran Rakabuming Raka langsung tancap gas memulai kegiatan kampanye dengan blusukan di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, Sabtu (23/12/2023). Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka, membantah menggunakan istilah-istilah sulit dalam debat, Jumat (22/12/2023). 

Sementara itu, kepada Mahfud MD, Gibran melontarkan pertanyaan perihal regulasi Carbon Capture and Storage (CCS).

“Ini karena Prof. Mahfud ahli hukum bagaimana regulasi terkait dengan Carbon Capture and Storage?” tanya Gibran.

Mahfud kemudian menjawab pertanyaan Gibran dengan menjelaskan mengenai proses pembentukan perundang-undangan.

Mahfud mengatakan, hal yang perlu dilakukan pertama kali adalah membuat naskah akademik, lalu mengaitkannya dengan Sistem Informasi Pemerintah Daerah (SIPD).

Dikritik Anies, Dinilai Hasto Tiru Jokowi

Pertanyaan Gibran kepada Cak Imin lantas dikritik oleh capres nomor urut 1, Anies Baswedan.

Anies menilai pertanyaan yang diajukan Gibran bisa dijawab hanya dengan membuka mesin pencarian Google.

Pertanyaan Gibran diyakini sulit dipahami oleh masyarakat umum, karena sangat teknis dan berbahasa tinggi.

"Ketika pertanyaan adalah soal terminologi teknis pada level ini bisa dijawab dengan Google sebenarnya," kata Anies seusai acara debat di JCC, Jakarta Pusat, Jumat, dilansir Wartakotalive.com.

Anies kemudian berpendapat pertanyaan yang diajukan Gibran itu sah.

Meski begitu, publik bisa menilai kualitas pertanyaan dari calon pemimpin masa depan.

Menurutnya, kepemimpinan nasional dibutuhkan hal-hal yang substantif.

Konpers Paslon nomor urut 1 Anies-Muhaimin, usai debat cawapres, Jumat (22/12/2023).
Konpers Paslon nomor urut 1 Anies-Muhaimin, usai debat cawapres, Jumat (22/12/2023). (Tribunnews.com/ Chaerul Umam)

"Publik bisa menilai kualitas pertanyaannya adalah kualitas pertanyaan aspek teknikaliti, bukan aspek substansi."

"Tapi sebagai pertanyaan tentu sah-sah saja dan publik nanti akan menilai, apakah emang ini format cerdas cermat untuk hafalan atau ini format tentang ideologi gagasan, nilai yang kemudian diwujudkan dalam kebijakan," ungkap Anies.

Sementara itu, Sekretaris Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Hasto Kristiyanto, menilai Gibran ingin meniru Presiden Jokowi.

Gibran dianggap memberikan pertanyaan jebakan ke dua cawapres lainnya untuk mencari keuntungan.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved