Rabu, 1 Oktober 2025

Pilpres 2024

Gagasan Antar Cawapres di Debat Pilpres 2024: Slepet, Hilirisasi, dan Pemberantasan Korupsi

Mahfud juga menyoroti Kota Madura, di mana memiliki kekayaan gas alam tapi tidak pernah dioptimalkan untuk dimanfaatkan.

KPU
Muhaimin Iskandar, Gibran Rakabuming Raka, dan Mahfud MD dalam dalam debat cawapres 2024, Jumat (22/12/2023). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Ketiga calon wakil presiden (cawapres) saling memaparkan visi-misi mereka di debat hari ini, Jumat (22/12/2023). Apa bedanya?

Cawapres nomor urut 01 Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mempromosikan kata ’Slepet’, untuk menghadirkan kemakmuran dan keadilan. Cak Imin mengibaratkan, slepet yang kerap digunakan untuk membangunkan para santri dari tidur.

“Selepet itu seperti sarung yang saya bawa ini, bisa di kalangan santri bisa membangunkan yang tidur, menggerakkan yang loyok, dan sekaligus mengingatkan yang lalai,” ujar Cak Imin saat debat di Jakarta Convention Center, Jumat (22/12/2023).

Menurut Cak Imin, yang perlu ‘diselepet’ soal 100 orang Indonesia memiliki kekayaan di atas 100 juta jumlah penduduk di Indonesia.

Baca juga: Soal Peningkatan Investasi di Kelas Menengah, Cak Imin: Tanggung Jawab Pemerintah Yakinkan Investor

“Artinya ini keadaan yang tidak adil, ini harus kita selepet,” terang Cak Imin.

Karena itu, Cak Imin ingin 100 orang memiliki kekayaan di atas 100 jtua jumlah penduduk di Indonesia dikenai pajak. Sedangkan, untuk kalangan ekonomi kelas menengah diturunkan pajaknya. Lalu, yang perlu ‘diselepet’ yakni persoalan harga bahan pokok yang terus melonjak. Kemudian, berkaitan dengan angka pengangguran di Indonesia.

“Angka pengangguran sudah 8 juta, 80 juta memang bekerja, tetapi di sektor informal. Mereka tidak mendapatkan penghasilan yang pasti dan bahkan dompetnya dipastikan tipis. Ini yang harus kita selepet,” tambah Cak Imin.

Cawapres nomor urut 02 Gibran Rakabuming Raka mengatakan pentingnya Indonesia ke luar dari middle-income trap. Menurutnya, untuk ke luar dari jebakan tersebut dengan menaikkan nilai tambah di dalam negeri.

“Kita akan lanjutkan hilirisasi, bukan hanya hilirisasi tambang saja, tapi juga hilirisasi pertanian, hilirisasi perikanan, hilirisasi digital, dan lain-lain. Kita lanjutkan juga pemerataan pembangunan yang tidak lagi Jawa sentris. Kita genjot terus ekonomi kreatif dan juga UMKM,” tutur Gibran.

Gibran memaparkan, di Indonesia terdapat 64 juta UMKM, yang menyumbangkan 61 persen untuk PDB Indonesia. Lalu, investasi yang ada di luar Jawa sudah mencapai 53 persen. Kemudian, ia juga menyinggung soal Ibu Kota Nusantara (IKN), yang pembangunannya akan dilanjutkan.

“Pembangunan IKN yang berkelanjutan, ini akan membuka titik pertumbuhan ekonomi baru. Akan membuka akses dan juga konektivitas, sekaligus membuka lapangan kerja,” tambahnya.

Sebab, IKN dinilai tidak hanya membangun bangunan pemerintahan, tapi juga sebagai simbol pemerataan pembangunan di Indonesia. Ia juga meyakini Indonesia akan menjadi raja energi hijau dunia. Di antaranya dengan mengembangkan biodiesel, bioavtur dari sawit, bioetanol dari tebu, sekaligus kemandirian gula.

Gibran juga menyatakan, untuk menuju Indonesia emas dibutuhkan generasi emas. Karena itu, Indonesia disebut harus mampu mengubah tantangan di masa depan, menjadi kesempatan di masa depan.

“Kita harus punya future challenge yang dilengkapi dengan future skills. Untuk itu hilirisasi digital akan kami genjot. Kita akan siapkan anak-anak muda yang ahli artificial intelligence, anak-anak muda yang ahli blockchain, anak-anak muda yang ahli robotik, anak-anak muda yang ahli perbankan syariah, anak-anak muda yang ahli kripto,” terang Gibran.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved