Pilpres 2024
Kata Peneliti Litbang Kompas soal Tingginya Undecided Voters di Survei Elektabilitas Capres-Cawapres
Peneliti Litbang Kompas berbicara soal metode penelitian yang dilakukan oleh pihaknya dalam melakukan survei elektabilitas capres-cawapres.
TRIBUNNEWS.COM - Peneliti Litbang Kompas, Bestian Nainggolan, berbicara soal metode penelitian yang dilakukan oleh pihaknya dalam melakukan survei elektabilitas capres dan cawapres jelang Pilpres 2024.
Sebagaimana diketahui, Litbang Kompas merilis hasil survei elektabilitas capres dan cawapres pada Senin (11/12/2023).
Hasilnya, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka berada di puncak, kemudian diikuti oleh Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, dan terakhir ialah Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Baca juga: Hasil Survei Elektabilitas Ganjar-Mahfud Turun, TPN Jawab soal Isu karena Faktor Mengkritik Jokowi
Lalu, hal yang menjadi sorotan dalam survei Litbang Kompas ialah tingginya undecided voters atau pemilih yang belum menentukan pasangan calon (paslon) yang akan didukungnya.
Litbang Kompas menegaskan jumlah responden yang belum menentukan pilihan masih di angka 28,7 persen.
Menurut Bestian, apa yang dilakukan timnya ialah survei periodik yang ingin melihat perubahan yang terjadi dari waktu ke waktu.
"Kalau dari segi metodologi, apa yang Litbang lakukan selama ini, ini adalah survei periodik yang sengaja mau melihat perubahan dari waktu ke waktu," katanya dalam acara Satu Meja The Forum di Kompas TV, dikutip pada Kamis (14/12/2023).
"Dengan demikian tidak boleh ada suatu perubahan dalam metodologi karena mengukur perubahan-perubahan, metodenya berbeda, jelas ada perubahan."
"Itulah kenapa kita lakukan semacam longitudinal survei, tapi bukan panel survei," jelasnya.
Lebih lanjut, Bestian menyampaikan metode yang dilakukan dalam survei sama meski sampelnya berbeda.
Berdasarkan hal tersebut, terlihat perubahan-perubahan yang terjadi.
Ketika terjadi perubahan konfigurasi politik makro, muncul kebimbangan dari orang-orang soal siapakah yang akan dipilih di Pilpres 2024 nanti.
Oleh sebab itu, tak mengherankan ada 28,7 persen yang belum menentukan pilihannya. Apakah memilih Prabowo-Gibran, Anies-Cak Imin, atau Ganjar-Mahfud.

"Jadi bukan sampelnya sama. Tidak. Tetapi dilakukan dengan cara dan metode yang sama walaupun orangnya berbeda dengan panel di situ."
"Dari situ kelihatan perubahan-perubahan dan menangkap ini yang membedakan justru."
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.