Jumat, 3 Oktober 2025

Pilpres 2024

Debat Panas Anies Vs Prabowo Soal Oposisi: Prabowo Menyentil, ''Mas Anies, Mas Anies. . . ''

Anies Baswedan menyindir Prabowo Subianto sebagai capres yang tidak tahan berlama-lama berada di oposisi pemerintah.

Penulis: Choirul Arifin
Tribunnews/JEPRIMA
Calon Presiden nomor urut 01 Anies Baswedan menjawab pertanyaan dari Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto saat mengikuti Debat Pertama Calon Presiden 2024 di Halaman Gedung KPU, Jakarta Pusat, Selasa (12/12/2023). Debat perdana tadi malam mengusut tema Hukum, Hak Asasi Manusia (HAM), Pemberantasan Korupsi, dan Penguatan Demokrasi. Tribunnews/Jeprima 

"Kita sampaikan jadi oposisi sama-sama terhormat. Cuma ada yang enggal tahan jadi oposisi," kata Anies.

"Dan yang enggak tahan itu saya sampaikan, yang itulah berkontribusi dalam demokrasi kita," imbuhnya.

Baca juga: Sikap Politik Anies Soal Proyek IKN: Kalau Jakarta Bermasalah, Selesaikan, Bukan Malah Ditinggalkan

Dalam Debat Capres 2024 semalam, Anies memang menyerang balik Prabowo Subianto soal peran oposisi dalam negara demokrasi.

Anies mengatakan, menilai tidak semua orang bertahan menjadi oposisi, termasuk Prabowo. "Seperti disampaikan Pak Prabowo. Pak Prabowo tidak tahan untuk menjadi oposisi," kata Anies.

"Apa yang terjadi? Beliau sendiri sampaikan tidak berada dalam kekuasaan, membuat tidak bisa berbisnis, tidak bisa berusaha. Karena itu harus berada di kekuasaan," imbuhnya.

Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto di acara Debat Capres 2024 putaran pertama di gedung KPU, Jakarta, Selasa malam 12 Desember 2023.
Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto di acara Debat Capres 2024 putaran pertama di gedung KPU, Jakarta, Selasa malam 12 Desember 2023. (Screenshot Kompas TV)

Sebelumnya, Anies melontarkan pertanyaan terkait putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang meloloskan kandidat capres-cawapres di bawah usia 40 tahun dan menyinggung fenomena 'ordal'.

"Fenomena ordal ini menyebalkan, mau ikut kesebelasan ordal, jadi guru, ordal, tiket konser, ordal. Ini yang membuat meritokratik tidak berjalan, etika luntur," kata Anies dalam segmen 4 sesi tanya jawab antar kandidat Debat Capres di kantor KPU RI, Menteng, Jakarta Pusat (12/12/2023).

Menurut Anies, ketika ordal terjadi di proses paling puncak, maka rakyat kebanyakan.

"Saya merasakan, beberapa guru komentar, pengangkatan guru membutuhkan ordal, wong di Jakarta ordal, kenapa kita nggak pake ordal? tatanan demokrasi ini menjadi rusak," ujarnya.

Baca juga: Anies Sebut Fenomena Ordal Merusak Tatanan Demokrasi di Indonesia

Fenomena ordal ini disampaikan Anies ketika merespon jawaban calon presiden 02 Prabowo Subianto tentang putusan MK yang membolehkan umur calon presiden dan calon wakil di bawah usia 40 tahun.

Namun keputusan tersebut dianggap melanggar etika karena menguntungkan salah satu paslon cawapres yang usianya belum cukup 40 tahun yaitu Gibran Rakabuming Raka, anak Presiden Jokowi dan ponakan Ketua MK, dan kini Gibran menjadi pasangan Prabowo Subianto pada Pilpres kali ini.

Anies Soroti Buruknya Kepercayaan Publik ke Parpol

Anies Baswedan juga mengomentari soal minimnya kepercayaan publik yang terhadap partai politik di Indonesia.

"Rakyat tidak percaya kepada proses demokrasi yang sekarang terjadi, itu jauh lebih luas dari partai politik," kata Anies.

Dia menegaskan, jika berbicara soal demokrasi, ada tiga hal yang perlu disorot.

Yakni adanya kebebasan dalam berbicara, adanya pihak opsisi yang bebas mengkritik sehingga bisa menyeimbangkan pemerintah dan adanya proses Pemilu dan Pilpres yang netral, transparan, jujur dan adil.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved