Sabtu, 4 Oktober 2025

Pilpres 2024

Atikoh Ganjar Blusukan di Pasar Rau Serang, Tangkap Aspirasi Harga Bahan Pokok dan Borong Sayuran

Siti Atikoh Suprianti berharap agar kondisi harga kebutuhan pokok yang masih melambung tinggi bisa segera stabil.

Tribunnews.com/Fransiskus Adhiyuda
Istri capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo, Siti Atikoh Suprianti saat blusukan ke Pasar Rau di Jalan Kyai H. Abdul Latif, Cimuncang, Kota Serang, Banten, Senin (11/12/2023). 

TRIBUNNEWS.COM, SERANG - Istri capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo, Siti Atikoh Suprianti berharap agar kondisi harga kebutuhan pokok yang masih melambung tinggi bisa segera stabil.

Hal itu disampaikan Atikoh saat blusukan ke Pasar Rau di Jalan Kyai H. Abdul Latif, Cimuncang, Kota Serang, Banten, Senin (11/12/2023).

Baca juga: Siti Atikoh Serap Aspirasi Relawan Perempuan Solo Raya: UMKM yang Baru Tumbuh Hingga Naik Kelas

Di mana, Atikoh mendapati harga cabai masih di kisaran Rp120 ribu per kilogram. 

Awalnya, Atikoh menyambangi pedagang untuk membeli cabai. Dia lantas bertanya kepada pedagang tersebut mengenai harga cabai saat ini. 

"Berapa harganya?" ujar Atikoh.

"120 (ribu rupiah)," jawab pedagang cabai. 

"Ini sudah mulai stabil?" tanya Atikoh kepada pedagang cabai tersebut.

"Masih tinggi, Bu," timpal pedagang cabai. 

Atikoh mengatakan saat dirinya mendatangi pasar di Yogyakarta beberapa waktu lalu harga cabai sudah menyentuh Rp 130 ribu per kilogram.

"Kemarin ketika di Yogyakarta Rp 130.000 per kilogram, di sini enggak jauh beda, Rp 120.000. Kemudian cabai kriting ini juga sama, Rp 120.000," kata Atikoh. 

Baca juga: Harga Komoditas Bahan Pokok Merangkak Naik, Cabai Rawit Paling Signifikan, Berikut Daftarnya

Alumnus Universitas Gajah Mada (UGM) ini mengamini jika harga cabai di pasaran masih tinggi. 

Dia pun berharap ke depan harga cabai bisa turun. 

"Masih tinggi. Harganya tidak terlalu njomplang (berbeda, red) dengan harga-harga pasar lain. Ya moga-moga nanti bisa (turun)," terangnya.

Atikoh menilai pemerintah seharusnya memiliki manajemen yang baik dalam menyelesaikan persoalan harga kebutuhan pokok yang melambung tinggi. 

"Memang harus ada intervensi dari pemerintah. Ketika harga rendah, itu hasil dari petani bisa ditampung kemudian nanti dikeluarkan ketika harganya itu bagus," jelas dia. 

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved