Minggu, 5 Oktober 2025

Pilpres 2024

Media Center Indonesia Maju Tuai Polemik, Disorot karena Berbau Politis hingga Sumber Dana

Trubus berpendapat keberadaan Media Center Indonesia Maju itu juga bakal menciptakan persaingan dengan lembaga pemerintah lainnya. 

Editor: Daryono
Tribunnews.com/ Taufik Ismail
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, (27/11/2023). 

Bahlil juga membantah Media Center Indonesia Maju berkaitan dengan politik. 

"Di sini hanya membicarakan tentang apa yang menjadi data kebijakan pemerintah. Sementara unsur politik tidak ada di sini. Jadi bukan sekretariat politik tapi ketika ada sekelompok orang atau salah satu kelompok yang memberikan atau mempertanyakan atau katakanlah menyerang pemerintah dengan narasi yang tidak benar kami berhak melakukan klarifikasi."

"Tapi, saya tegaskan lagi di sini bukan untuk urusan politik," tuturnya.

Sementara itu, soal pendanaan, Bahlil enggan mengungkapnya.

Ia hanya mengatakan sumber dana yang dipakai merupakan sumber dana yang tidak melanggar aturan.

Bahlil mengatakan anggaran itu bakal dipertanggungjawabkan kepada Inspektorat kementerian. 

"Menyangkut anggaran nanti saya diperiksa inspektur saja. Itu urusan saya, itu ada mekanisme. Jangan saya lapor ke bro, saya lapor ke inspektur, yang jelas dana halal dan tidak melanggar aturan," kata Bahlil

Dinilai sebagai pemborosan

Analis kebijakan publik Universitas Trisakti, Trubus Rahardiansah menilai pembentukan Media Center Indonesia Maju tidak memiliki urgensi. 

Terlebih pemerintahan Jokowi-Maruf Amin bakal segera berakhir. 

Trubus justru menilai keberadaan Media Center Indonesia Maju saat ini bernuansa politis. 

"Sebenarnya tidak ada urgensi untuk itu. Kalau dilihat dari sisi urgensi karena pemerintahan ini juga mau berakhir. Pendirian media center seperti itu terlalu politis," kata Trubus dihubungi Rabu (6/12/2023).

Lebih lanjut, Trubus berpendapat keberadaan Media Center Indonesia Maju itu juga bakal menciptakan persaingan dengan lembaga pemerintah lainnya. 

"Jadi kalau mendirikan seperti itu kesannya lebih politis dan ada persaingan yang tak sehat nantinya dengan lembaga yang sudah ada," sambungnya.

Selanjutnya, kata Trubus, pendirian media center tersebut memboroskan anggaran negara. Ia menilai jika bertujuan untuk tepis isu hoax, tupoksi tersebut sudah di Kominfo.

"Jadi kalau ada media center lagi malah jadi pemborosan anggaran. Sebetulnya itu adalah tupoksi dari kominfo tinggal memperkuat Kominfo saja kalau mau seperti itu," ungkapnya. 

(Tribunnews.com/Daryono/Ibriza Fasti Ifhami/Rahmat W. Nugraha)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved