Konflik Palestina Vs Israel
Baznas Salurkan Bantuan Untuk Gaza Hingga Proses Pemulihan dan Pembangunan
Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Noor Achmad mengungkapkan bantuan rakyat Gaza, Palestina akan diberikan dalam tiga tahap.
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Noor Achmad mengungkapkan bantuan rakyat Gaza, Palestina akan diberikan dalam tiga tahap.
Tiga tahap tersebut, adalah pada masa darurat, pemulihan, dan pembangunan kembali wilayah Gaza.
"Penyaluran bantuan untuk Gaza, Palestina ini memerlukan strategi yang matang dan napas panjang, untuk itu Baznas berkomitmen menyalurkan bantuan dalam tiga tahap ini," ujar Noor usai acara Laporan Bantuan Kemanusiaan Pembasuh Luka Palestina di Hotel Red Top, Jakarta, Jumat (1/12/2023).
Menurut Noor, Baznas berupaya membantu rakyat di wilayah Gaza secara menyeluruh.
Sehingga, bantuan diberikan hingga masa darurat serangan Israel. Baznas, kata Noor, akan membantu hingga proses pembangunan kembali.
Baca juga: Saat Gencatan Senjata Hari Terakhir, Israel Tembaki Bus Tawanan Palestina dengan Gas Air Mata
"Kami tidak hanya ingin membantu pada masa darurat, tetapi juga memastikan kelangsungan bantuan setelah situasi di Gaza, Palestina mereda," ujar Noor.
Dirinya mengungkapkan infak yang telah diterima mencapai Rp 91 miliar, dan ini sudah melebihi dari target yang dicanangkan.
"Sejauh ini BAZNAS telah menyalurkan sebesar Rp21,2 miliar dengan total 81.943 penerima manfaat. Ini adalah bukti solidaritas kita yang luar biasa," kata Noor.
Baca juga: Bertemu Blinken, Presiden Abbas Tolak Skema Perencanaan Israel, sebut Gaza Bagian Integral Palestina
Target penyaluran batuan bagi masyarakat Palestina yang dilakukan Baznas pada masa darurat ini adalah 30 persen dari dana yang terkumpul.
"Lalu 20 persen untuk masa pemulihan, dan 50 persen lainnya untuk masa pembangunan," pungkas Noor.
Bantuan Hanya Bisa Lewat Mesir
Noor Achmad pun mengungkapkan bantuan kepada rakyat Palestina di Gaza hanya dapat dilakukan melalui Mesir.
Noor mengungkapkan hanya negara Mesir yang mendapatkan izin dari Israel untuk tempat penyaluran bantuan.
"Karena pintu yang dibuka hanya melalui Rafah, Mesir. Dan hanya Mesir yang dipercaya untuk bisa menyalurkan bantuan dari negara lain," ujarnya.
Baznas telah bekerja sama dengan lembaga-lembaga besar di Mesir untuk mempermudah penyaluran bantuan bagi masyarakat Palestina.
Lembaga tersebut di antaranya Mishr Al-Kheir, Bayt Zakat Wa As-Shadaqat, serta Egyptian Red Crescent Society (Hilal Ahmar Mesir).
"Tiga lembaga itu yang paling memiliki otoritatif dalam memberikan bantuan," tutur Noor.
Noor mengungkapkan dana bantuan sebesar 1 juta dolar AS telah disalurkan kepada tiga lembaga tersebut.
Rinciannya, 330 ribu dolar AS disalurkan kepada Mishr Al-Kheir, 330 ribu dolar AS kepada Egyptian Red Crescent Society, dan Bayt Zakat Wa As-Shadaqat sebesar 340 ribu dolar AS.
Noor memastikan, infak kemanusiaan Palestina yang disalurkan melalui Baznas ini dikelola dengan transparan, akuntabel, dan bertanggung jawab.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.