Pilpres 2024
Puan Jawab Peluang JK Gabung Dukung Ganjar-Mahfud: Kita Harus Punya Visi Misi yang Sama
Menurutnya, persoalan dukung atau tidak mendukung tentunya JK harus memiliki misi dan visi yang sama dengan Ganjar-Mahfud soal Indonesia ke depannya.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPP PDIP, Puan Maharani menjawab peluang Wakil Presiden RI ke-10 dan 12, Jusuf Kalla (JK) mendukung pasangan calon (paslon) Ganjar Pranowo dan Mahfud MD di Pilpres 2024 mendatang.
Dugaan ini menyusul pertemuan antara Ganjar dan JK di kediaman JK di Jalan Brawijaya, Kebayoran Baru, Jakarta, Minggu (19/11/2023) sore. Terkait hal ini, Puan memiliki pandangan tersendiri.
Baca juga: TPN Ganjar Sesalkan Mobilisasi Perangkat Desa Dukung Prabowo-Gibran
Menurutnya, persoalan dukung atau tidak mendukung tentunya JK harus memiliki misi dan visi yang sama dengan Ganjar-Mahfud soal Indonesia ke depannya.
"Terkait dengan dukung tidak mendukung atau apakah akan ikut atau tidak ikut, menurut saya hari ini yang paling penting adalah kita harus punya misi yang sama, visi yang sama dalam membangun Indonesia ke depan," kata Puan saat ditemui di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (21/11/2023).
Puan menuturkan bahwa apa yang dilakukan Ganjar dengan menemui JK merupakan silaturahmi yang sangat baik. Baginya, Ganjar memang harus bersilaturahmi dengan pihak yang mendukung maupun tidak mendukungnya di Pilpres 2024.
Baca juga: Yenny Wahid Sebut Ganjar-Mahfud Dekat dengan Rakyat, Berani, dan Berkomitmen dalam Penegakan Hukum
Ia menyampaikan bahwa membangun bangsa tentunya tidak bisa dilakukan Ganjar-Mahfud saja. Tapi, harus dilakukan semua pihak dengan saling merangkul satu sama lainnya.
"Saya rasa membangun bangsa dan negara itu tidak hanya bisa sendirian, membangun bangsa dan negara itu memang harus saling merangkul dan menyatukan visi dan misi secara bersama-sama untuk Indonesia ke depan," pungkasnya.
Sebelumnya, Calon Presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo menggoda politisi senior Partai Golkar Jusuf Kalla untuk memberikan dukungan kepadanya di Pilpres 2024. Namun, hal itu disampaikan Ganjar dengan nada guyon dan santai.
Di mana, Ganjar Pranowo sebelumnya melakukan silahturahmi ke kediaman Jusuf Kalla, di Jalan Brawijaya, Kebayoran Baru, Jakarta, Minggu (19/11/2023) sore.
Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Arsjad Rasjid dan Ketua Umum Perindo Hary Tanoesoedibjo turut mendampingi Ganjar dalam pertemuan itu.
Pertemuan tersebut, belangsung selama kurang lebih 1,5 jam secara tertutup. Mulanya, Ganjar mengatakan bahwa pertemuan dirinya dengan Jusuf Kalla membahas banyak hal.
Salah satunya, keduanya bersepakat bahwa Pemilu 2024 harus berjalan dengan baik.
"Intinya Pemilu mesti berjalan dengan baik, nilai persatuan bangsa musti dijaga, saya mengapresiasi beliau," kata Ganjar yang turut didampingi JK saat memberikan keterangan pers di lokasi.
Baca juga: Ganjar-JK Sepakat Skor 5 Untuk Jokowi Terkait Penegakan Hukum, Puan Maharani Bilang Begini
Ganjar pun mengungkapkan peryataan JK soal pilihan politik yang mungkin saja berbeda. Namun, harus tetap menjunjung persatuan. Ganjar juga menyebut, jika pilihan politik JK akan berbeda dengan dirinya.
"Tadi beliau sampaikan, pilihan boleh beda, dan rasa-rasanya pilihannya Pak JK akan beda dengan saya," ucap Ganjar.
JK yang berada disisi kiri Ganjar terlihat merespons dengan menganggukan kepalanya.
Ganjar lantas menggoda JK jika ingin membuka kemungkinan memberikan dukungan kepada dirinya.
"Tapi kalau nanti dukung saya juga boleh Pak," kata Ganjar sambil menyentuk lengan JK.
JK pun merespons dengan senyuman. Dia lantas memberi jawaban singkat.
"Aiih, boleh," jawab JK sambil menepuk pundak Ganjar sebanyak dua kali.
Jawaban JK
Wakil Presiden RI ke-10 dan 12, Jusuf Kalla (JK) digoda oleh Calon Presiden (capres) RI, Ganjar Pranowo.
Momen tersebut terjadi usai pertemuan Ganjar Pranowo dan JK, di kediaman pribadi Jusuf Kalla, di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Jusuf Kalla mengungkapkan, ia tak bisa bergabung dalam Tim Pemenangan Nasional (TPN) pasangan capres-cawapres Ganjar - Mahfud.
Ia menjelaskan, hal itu karena ia harus bersikap netral, mengingat Jusuf Kalla menjabat sebagai Kepala lembaga Palang Merah Indonesia (PMI).
"Saya ini ketua PMI. PMI itu harus netral, jadi tidak bisa menjadi TPN," ucap JK, kepada awak media, pada Minggu (19/11/2023).
Lebih lanjut, JK menjelaskan, semua warga negara pasti memiliki pilihan calon presidennya masing-masing.
Meski demikian, menurutnya, ada tanggung jawab sebagai pejabat harus bersikap netral.
"Bahwa masing-masing Anda semua punya pilihan politis silahkan, tapi ada hal-hal tertentu yang membatasinya," ungkap JK.
Pilpres 2024
PTUN Tunda Pembacaan Putusan PDIP soal Penetapan Gibran Cawapres, Mahfud Pesimis Bakal Dikabulkan |
---|
VIDEO Pembacaan Putusan Gugatan PDIP Soal Pencalonan Gibran di PTUN Ditunda Jadi 24 Oktober 2024 |
---|
Jubir PTUN: Penundaan Pembacaan Putusan Gugatan PDIP soal Gibran Tak Terkait Pelantikan Presiden |
---|
Hakim Sakit, PTUN Tunda Baca Putusan Gugatan PDIP hingga Setelah Pelantikan Prabowo-Gibran |
---|
BREAKING NEWS PTUN Tunda Pembacaan Putusan PDIP Gugat KPU soal Penetapan Gibran jadi Cawapres |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.