Pilpres 2024
Gaya Pidato 3 Pasangan Capres-cawapres di KPU: Pemilu Sportif, Tanpa Kecurangan hingga Keresahan
Baik Cak Imin maupun Anies tampak semringah sepanjang penyampaian pidato tersebut. Bahkan, Anies sempat salam hormat ke arah audien pada awal Cak Imin
"Satu dua cempaka biru
Tiga empat dalam jabangan
Kalau mendapat kawan baru
Kawan lama dilupa jangan."
Di akhir pidatonya, Prabowo berharap suasana penuh kekeluargaan dan riang gembira pada acara tersebut terbawa saat pelaksaaan Pilpres 2024.
"Jadi, siapapun yang menang kita harus bersatu menjaga negara ini," ucap tegas Prabowo sembari kepalkan tangan kanan.
Meski terdengar singkat, rupanya Prabowo menyampaikan pidatonya dalam enam menit atau tidak berbeda dengan catatan waktu pidato Cak Imin.
Ganjar-Mahfud
Untuk pasangan capres-cawapres nomor urut 3, Ganjar Pranowo selaku capres maju sebagai pihak yang menyampaikan pidato. Sementara, Mahfud MD selaku cawapres berdiri mendampingi sembari sesekali mendekapkan kedua tangan di perut.
Ganjar yang mengenakan kemej hitam tampak membawa kertas berisi tulisan saat menyampaikan pidatonya di depan audien.
Sama seperti Cak Imin dan Prabowo, Ganjar juga menyampaikan terima kasih kepada KPU Bawaslu dan DKPP pada awal pdaitonya.
Alih-alih menyampaikan rasa syukur mendapat nomor urut 3 karena sesuai sila ketiga Pancasila, Ganjar selanjutnya menyampaikan sederet keresahan yang terjadi beberapa hari terakhir terkait Pilpres 2024.
Baca juga: KPU Gandeng TikTok Saring Konten Disinformasi dan Hoaks Pemilu
Ia menyampaikan itu semua dengan wajah sesekali tersenyum.
"Jadi kita mendapatkan nomor 3 itu pas, sesuai dengan sila ke-3 persatuan Indonesia, kita satukan semuanya dalam proses politik yang menggembirakan. Bapak ibu yang sangat saya hormati, itu lah kegembiraan yang seharusnya kita dapatkan."
"Tapi, beberapa hari ini kita sedang disuguhkan untuk menonton drakor yang sangat menarik publik.
Drama-drama itu lah yang sebenarnya tidak perlu terjadi. Dan malam ini memang seharusnya kita sebetulnya sedang memulai, memulai sesuatu perayaan demokrasi melalui Pemilu, dan namun melihat situasi belakangan ini tentu kami mendengarkan banyak pihak," sambungnya.
Menurut Ganjar, kewajiban masyarakat semua menjaga demokrasi Indonesia meskipun saat ini belum baik-baik saja
"Bapak ibu yang sangat saya hormati, perjalan demokrasi ini memang kadang-kadang lurus, kadang-kadang berliku, seperti aliran air, tetapi percayalah air yang mengalir itu dia akan mengikuti arah batinnya. Dia tidak akan bisa dibendung dengan cara apapun.
Dan kalau bendungan itu dia paksakan, dia akan tetap mencari jalannya. Muara itu lah muara demokrasi yang hari ini kita idam-idamkan, dan tentu saja ini lah, kesepakatan hari ini yang mesti kita jaga bersama."
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.