Pilpres 2024
TKN Prabowo-Gibran Minta Megawati Buktikan Ucapan Soal Kecurangan Pemilu: Jangan Buat Insinuasi
TKN Prabowo-Gibran minta Megawati buktikan pernyataannya soal mulai adanya kecurangan Pemilu.
Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Nusron Wahid merespons pernyataan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang menyebut mulai ada kecurangan jelang Pemilu 2024.
Menurut Nusron, jika memang sudah mengendus adanya praktik kecurangan, seharusnya ada pembuktian dan jangan hanya membuat kabar burung.
"Kalau dikatakan sudah ada bentuk penyelewengan (pemilu). Ya silakan dibuktikan. Jangan membuat insinuasi dan kabar burung," kata Nusron saat jumpa pers di Kantor TKN Prabowo-Gibran, Slipi, Jakarta, Minggu (12/11/2023).
Kata dia, di masa pemilu saat ini, sebaiknya semua pihak memberikab pernyataan yang berdasarkan fakta.
Baca juga: TKN Prabowo-Gibran Respons Pernyataan Megawati Soal Kecurangan Pemilu: Kampanye Saja Belum Dimulai
Sebab, tahapan pemilu harus dikedepankan pada fakta bukan hanya fiksi yang diungkapkan.
"Sekali lagi fakta yang kita angkat bukan cerita ya kan. Pemilu itu kita bicara fakta bukan bicara fiksi," tukas Nusron.
Sebelumnya, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyampaikan pidato politiknya dalam merespons kondisi atau dinamika politik yang belakangan ini terjadi.
Dalam pidatonya, Megawati menyatakan, mulai menangkap sinyal adanya kecurangan dalam kontestasi Pemilu 2024 mendatang.
Baca juga: Megawati: Jadikan Pemilu 2024 Momentum Dapatkan Pemimpin Terbaik yang Wakili Kehendak Rakyat
Megawati mewanti-wanti agar seluruh masyarakat Indonesia bisa memilih calon pemimpin masa depan sesuai dengan hati nurani masing-masing.
"Jangan biarkan kecurangan Pemilu yang akhir ini terlihat sudah mulai akan terjadi lagi. Gunakan hak pilih mu dengan tuntunan nurani," kata Megawati dalam pidatonya yang ditayangkan langsung di streaming YouTube, Minggu (12/11/2023).
Atas hal itu, Megawati meminta kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk bisa mengawal agenda-agenda demokrasi yang merupakan hasil dari perjuangan reformasi.
Kata dia, masyarakat jangan takut untuk bersuara dan berpendapat.
"Jangan lupa, terus kawal demokrasi berdasarkan nurani! Jangan takut untuk bersuara, jangan takut untuk berpendapat, selama segala sesuatunya tetap berakar pada kehendak hati rakyat," kata dia.
Pengawalan terhadap agenda demokrasi itu menurut Presiden ke-5 Republik Indonesia tersebut, guna menghindari terjadinya kesewenangan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.