Selasa, 30 September 2025

Pilpres 2024

Bukan Menutup Pintu, Warga Gianyar Bali Disebut Tidak Keluar Rumah untuk Sambut Jokowi

I Nyoman Parta Kader PDIP asal Gianyar, Bali mengatakan sebagian warga Gianyar bukan menutup pintu saat Jokowi datang, tapi tak keluar rumah.

Tangkapan layar YouTube Sekretariat Presiden
Presiden Joko Widodo yang tengah berkunjung ke Pasar Bulan, Gianyar, Bali, tampak tertawa ketika ditanya tentang kekecewaan elite PDIP kepadanya, (31/10/2023). I Nyoman Parta Kader PDIP asal Gianyar, Bali mengatakan sebagian warga Gianyar bukan menutup pintu saat Jokowi datang, tapi tak keluar rumah. 

TRIBUNNEWS.COM - Kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) asal Gianyar, I Nyoman Parta, mengungkapkan fakta di lapangan terkait sikap sebagian warga Gianyar saat Presiden Joko Widodo (Jokowi) berkunjung.

Disebutkan sejumlah warga di Desa Batu Bulan, Gianyar, Bali, disebut enggan keluar rumah untuk menyambut kedatangan Presiden Jokowi pada Selasa (31/10/2023) lalu.

I Nyoman Parta tak mengetahui pasti apa alasan sebagaian warga Gianyar yang enggan keluar rumah tersebut.

Di sisi lain, muncul rumor warga menutup pintu saat Presiden RI berkunjung.

Namun, hal tersebut lantas dibantah oleh I Nyoman Parta.

Baca juga: Isi Surat FX Rudy untuk Gibran: Minta Cawapres Prabowo Kembalikan KTA PDIP lalu Undur Diri

"Bukan menutup pintu. Saat Pak Jokowi datang, masyarakat di sana bukan menutup pintu. Masyarakat di sana tidak keluar (rumah)," kata Anggota Komisi VI DPRI Dapil Bali tersebut, dikutip dari Kompas.com.

Pihaknya juga enggan berkomentar banyak soal alasan warga tak mau keluar rumah.

Dirinya juga tidak mengetahui, apakah sikap warga itu buntut dari pencopotan baliho Ganjar Pranowo-Mahfud MD serta beberapa atribut PDIP di Bali saat itu.

I Nyoman Para juga menyebut saat itu suasana sempat sepi ketika Jokowi datang.

"Apa yang menyebabkan mereka tidak keluar. Apa yang menyebabkan tidak menyambut Presiden, saya tidak tahu. (Apa soal pencopotan baliho bergambar Ganjar-Mahfud?) Saya kurang tahu lah. Intinya saat itu sepi," sambungnya.

Komarudin Watubun Minta Pencopotan Baliho Ganjar-Mahfud Diinvestigasi

Ketua Bidang Kehormatan DPP PDIP, Komarudin Watubun, ikut berkomentar tegas usai baliho pasangan Ganjar-Mahfud di Gianyar, Bali dicopot.

Komarudin menilai pencopotan baliho tersebut merupakan sebuah tindakan provokasi.

Komarudin pun geram. Bahkan ia menyebut bahwa Bali merupakan sarang 'banteng', atau mayoritas merupakan kader PDIP.

Pihaknya menilai seharusnya hal itu tak terjadi, karena Bali merupakan 'wadahnya' PDIP.

"Masa di kandang banteng bisa berani sekelas itu," ujar dia, dikutip dari YouTube KompasTV.

Presiden Jokowi di Pasar Bulan Bali, Selasa (31/10/2023) (kiri), baliho Ganjar-Mahfud dicopot (tengah), Komarudin Watubun (kanan).
Presiden Jokowi di Pasar Bulan Bali, Selasa (31/10/2023) (kiri), baliho Ganjar-Mahfud dicopot (tengah), Komarudin Watubun (kanan). (Sekretariat Presiden, Twitter @b4yuw, Tribunnews.com/Fransiskus Adhiyuda)

Baca juga: Dapat Arahan dari Adian Napitupulu, TKRPP Ungkap Modal Menangkan Ganjar-Mahfud di Kabupaten Ciamis

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved