Jumat, 3 Oktober 2025

Pilpres 2024

Jokowi Ogah Komentari soal PDIP yang Merasa Sedih karena Ditinggalkan

Jokowi enggan berkomentar soal dirinya dianggap telah menjauh dan meninggalkan PDIP, ia terang-terangan menyampaikannya ke publik

Kolase Tribunnews
Jokowi tak mau berkomentar soal dirinya dianggap telah meninggalkan PDIP. PDIP menyebut telah memberikan privilege pada keluarga Jokowi. 

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) enggan mengomentari soal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang merasa sedih karena ditinggalkan.

Sebelumnya diketahui Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP, Hasto Kristiyanto menyebut merasa telah ditinggalkan Jokowi.

Bahkan dirinya menyebut PDIP telah memberikan privilege bagi Jokowi serta keluarganya.

"Kami begitu mencintai dan memberikan privilege yang begitu besar kepada Presiden Jokowi dan keluarga, namun kami ditinggalkan karena masih ada permintaan lain yang berpotensi melanggar pranatan kebaikan dan Konstitusi," ucap Hasto.

Menanggapi hal itu, Presiden Jokowi hanya memberikan respon yang singkat.

"Saya nggak ingin mengomentari," jawab Jokowi, saat ditemui awak media di Bumi Etam, Kalimantan Timur (Kaltim) pada Selasa (31/10/2023), mengutip tayangan YouTube Kompas TV.

Baca juga: Orang-orang Dekat Jokowi dari TNI/Polri: Ada Agus Subiyanto yang Diusulkan Jadi Calon Panglima TNI

Sebagaimana diketahui, pernyataan ini muncul usai Gibran Rakabuming Raka, memutuskan maju dalam Pilpres 2024 menjadi cawapres mendampingi Prabowo Subianto.

Padahal PDIP memiliki capres usungannya, yakni eks Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Selain Gibran, anak bungsu Jokowi, Kaesang Pangarep juga membawa Partai Solidaritas Indonesia (PSI) untuk mendukung Prabowo.

Langkah Gibran dan Kaesang ini disebut-sebut sebagai cerminan dari sikap keluarga Jokowi yang 'membelot' dari PDIP.

Baca juga: Profil Hasto Kristiyanto, Sekjen PDIP Bongkar Permintaan 3 Periode dari Pak Lurah

Dalam kesempatan lain, Hasto juga mengungkapkan PDIP saat ini sedang berada dalam suasana sedih dan luka hati yang perih.

Diejlaskan Hasto, banyak yang tidak percaya bahwa realitas politik itu bisa terjadi.

Terlebih, Hasto menyebut bahwa seluruh jajaran DPP PDIP hingga ranting begitu mencintai dan memberikan privilege yang begitu besar kepada Presiden Jokowi dan keluarga, namun ternyata ditinggalkan.

Pada awalnya, Hasto menyebut seluruh kader PDIP hanya berdoa agar hal tersebut tidak terjadi.

"Itu wujud rasa sayang kami. Pada awalnya kami memilih diam. Namun apa yang disampaikan Butet Kartaredjasa, Goenawan Muhammad, Eep Syaifullah, Hamid Awaludin, Airlangga Pribadi dan lain-lain beserta para ahli hukum tata negara, tokoh pro demokrasi dan gerakan civil society, akhirnya kami berani mengungkapkan perasaan kami," kata Hasto.

Kolase foto Hasto Kristiyanto, Megawati Soekarnoputri, Jokowi dan Puan Maharani.
Kolase foto Hasto Kristiyanto, Megawati Soekarnoputri, Jokowi dan Puan Maharani. (kolase Tribunnews.com)

Baca juga: Puan dan Hasto Beda Pandangan soal Isu 3 Periode, Bahlil pun Memberikan Tanggapan

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved