Jumat, 3 Oktober 2025

Pilpres 2024

Ungkap Akar Masalah PDIP dengan Presiden Jokowi, Adian Trending Topic di Media Sosial

Politikus PDI Perjuangan Adian Napitupulu mengungkapkan akar masalah Presiden Joko Widodo dengan partainya.

Penulis: Erik S
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS/IMANUEL NICOLAS MANAFE
Politisi PDI Perjuangan Adian Napitupulu saat mengikuti wawancara khusus dengan Tribun Network di Studio Newsroom Tribun Network, Jakarta, Kamis (10/8/2023). Adian menjelaskan bagaimana cara kerja Tim Koordinator Relawan Ganjar Pranowo hingga pertemuan politisi PDIP Budiman Sudjatmiko dengan Prabowo Subianto. TRIBUNNEWS/NICO MANAFE 

Karenanya, aktivis 1998 ini mengaku sama sekali tidak peduli ketika Presiden Jokowi dan keluarganya berpaling.

Adian menuturkan saat ini dirinya hanya fokus memenangkan pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.

“Tugas saya menggalang suara, menggalang kekuatan untuk memenangkan Ganjar. Bagaimana Gibran tidak saya pikirkan. Bagaimana Jokowi enggak saya pikirkan. Yang saya pikirkan adalah bagaimana menambah suara satu, satu, satu terus setiap hari untuk Ganjar,” tegasnya.

Wacana 3 Periode Beberapa Kali Bergulir

Wacana masa jabatan presiden tiga periode beberapa kali bergulir ke hadapan publik.

Wacana itu dimunculkan oleh sejumlah pihak, mulai dari jajaran menteri, elite partai politik hingga para pendukung Jokowi.

Tahun 2019, wacana untuk mengusung Jokowi menjadi presiden 3 periode sempat ramai ketika ada isu amandemen UUD 1945.

Ada yang mengusulkan masa jabatan presiden menjadi 8 tahun dalam satu periode.

Ada pula yang mengusulkan masa jabatan presiden menjadi 4 tahun dan bisa dipilih sebanyak 3 kali.

Usul lainnya, masa jabatan presiden menjadi 5 tahun dan dapat dipilih kembali sebanyak 3 kali.

Jokowi pun langsung merespons isu tersebut.

Dengan lantang ia menegaskan tidak setuju pada usul perpanjangan masa jabatan presiden.

Dia bahkan curiga ada pihak yang ingin menjerumuskannya dengan mengusulkan wacana tersebut.

"Kalau ada yang usulkan itu, ada tiga (motif) menurut saya, ingin menampar muka saya, ingin cari muka, atau ingin menjerumuskan. Itu saja," kata Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, 2 Desember 2019.

Jokowi menegaskan sejak awal, ia sudah menyampaikan bahwa dirinya adalah produk pemilihan langsung berdasarkan UUD 1945 pasca-reformasi.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved