Jumat, 3 Oktober 2025

Pilpres 2024

Gerindra Tepis Tudingan Soal Politik Dinasti: Esensi Pemilu Memilih, Bukan Menunjuk

Andy tak ambil pusing mengenai sentimen politik dinasti terhadap Gibran yang bisa menyebabkan turunnya elektabilitas.

Penulis: Reza Deni
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Warga melintas di depan sebuah spanduk bertuliskan "Ayo Lawan Politik Dinasti" yang terpasang di kawasan Kramat Raya, Jakarta, Minggu (15/10/2023). Gerindra menolak anggapan politik dinasti yang selama ini dikeluarkan menyusul Prabowo Subianto yang menggandeng putra sulung Presiden Joko Widodo atau Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, sebagai cawapresnya. 

Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Gerindra Andy Rahmat Wijaya menolak anggapan politik dinasti yang selama ini dikeluarkan menyusul Prabowo Subianto yang menggandeng putra sulung Presiden Joko Widodo atau Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, sebagai cawapresnya.

Andy menilai esensi pemilihan umum adalah memilih, bukan menunjuk.

"Menurut kami enggak ada politik dinasti, karena esensi pemilu itu memilih, bukan menunjuk. Kecuali kalau presiden menunjuk anaknya anaknya jadi menteri, itu baru dinasti," kata Andy kepada wartawan, Rabu (25/10/2023)

Menurutnya, proses Gibran menjadi cawapres melalui rekruitmen di antara beberapa kandidat.

Maka, hal ini menunjukkan tidak ada politik dinasti.

"Jadi sepanjang proses rekruitmennya melalui pemilihan yang lebih dari satu kandidat, maka itu bukan politik dinasti. Masyarakat berhak memilih kandidat sesuai nuraninya," ucapnya.

Andy tak ambil pusing mengenai sentimen politik dinasti terhadap Gibran yang bisa menyebabkan turunnya elektabilitas.

Dia menyebut, pihaknya fokus pada adu program dalam menghadapi Pilpres 2024.

"Kita lihat ke depan, kita akan adu program," tandasnya.

Sebelumnya, Capres Koalisi Indonesia Maju (KIM) Prabowo Subianto menilai bahwa dinasti politik adalah sesuatu yang wajar.

Prabowo mengatakan itu menjawab pertanyaan soal PSI yang kini disebut meninggalkan nilai-nilai progresif dan mendukung dinasti politik.

"Kalau kita jujur, anda lihat di semua partai termasuk PDIP ada dinasti politik, dan itu tidak negatif," kata Prabowo di Djakatta Theater, Jakarta, Selasa (24/10/2023).

Prabowo pun mempertanyakan mengapa partai yang cenderung menganut dinasti politik malah meninggalkan nilai-nilai progresif.

"Kenapa seolah-olah meninggalkan nilai-nilai progresif, tidak benar itu. Saya dari dinasti politik, saya putranya Soemitro Djojohadikoesoemo, saya cucunya Margono Djojohadikusumo, kami dinasti dalam arti keluarga kami selalu berjuang untuk rakyat," kata dia.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved