Selasa, 30 September 2025

Pilpres 2024

Sebelum Jadi Cawapres Ganjar, Mahfud MD Pernah Hampir Dampingi Jokowi dan Dijodohkan dengan Anies

Sebelum menjadi cawapres Ganjar, Mahfud MD pernah hampir mendampingi Jokowi dan dijodohkan dengan Anies Baswedan.

Editor: Arif Fajar Nasucha
YouTube PDI Perjuangan
Capres Ganjar Pranowo dan Mahfud MD saat deklarasi Mahfud sebagai cawapres di Kantor DPP PDIP, Rabu (18/10/2023). Sebelum menjadi cawapres Ganjar, Mahfud MD pernah hampir mendampingi Jokowi dan dijodohkan dengan Anies Baswedan. 

Dua hari sebelum dilantik, Senin (21/10/2019), Mahfud MD telah dipanggil oleh Presiden Jokowi ke Istana Negara.

Dalam kesempatan itu, Mahfud MD diminta menjadi salah satu menteri Jokowi.

Tawaran tersebut lantas diterima Mahfud MD.

"Intinya saya tadi dipanggil oleh Bapak Presiden. Saya diminta beliau untuk menjadi salah seorang menteri."

"Yang kalau tidak berubah akan dilantik besok Rabu. Pagi-pagi sudah berkumpul disini," ucap Mahfud MD di Komplek Istana Kepresidenan Jakarta.

"Saya nyatakan bersedia. Saya siap membantu negara," kata Mahfud MD.

2023: 'Dijodohkan' dengan Anies, Jadi Cawapres Ganjar

Mahfud MD bersama Anies Baswedan pada 2019 lalu, saat sama-sama jadi Presidium Kahmi Presidium Majelis Nasional KAHMI 2012-2017.
Mahfud MD bersama Anies Baswedan pada 2019 lalu, saat sama-sama jadi Presidium Kahmi Presidium Majelis Nasional KAHMI 2012-2017. (Twitter Mahfud MD)

Pada awal Juni 2023, Mahfud MD sempat mengaku dirinya ditawari menjadi cawapres untuk Anies Baswedan.

Tawaran itu datang dari PKS, salah satu partai yang bergabung dengan Koalisi Perubahan.

Namun, Mahfud menolaknya lantaran tak ingin mengubah komposisi Koalisi Perubahan.

"Pak Syaikhu waktu ke rumah bersama Al Muzzammil (Politisi PKS) kan beliau menjajaki untuk mencai cawapresnya Anies."

"'Pak Mahfud bersedia enggak (jadi cawapres Anies)?'" ungkap Mahfud MD di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (5/6/2023).

Baca juga: Mahfud MD Jadi Bakal Cawapres Pendamping Ganjar, FX Rudy: Saya Tinggal Memenangkan Saja

"'Enggak'. Saya bilang, karena di koalisi Bapak itu ada NasDem, Demokrat, dan PKS, ada banyak calonnya dari partainya sendiri," lanjutnya.

Lebih lanjut, Mahfud MD mengaku khawatir demokrasi di Koalisi Perubahan akan rusak jika ia menerima tawaran tersebut.

Ia pun meminta pada Ahmad Syaikhu agar tetap menjaga suasana demokrasi kondusif di Koalisi Perubahan dengan tidak mengajaknya menjadi cawapres Anies.

"Nanti kalau saya diajak ke situ (bergabung jadi cawapres) malah saya merusak demokrasi. Kalau (ada) yang satu (partai) keluar karena Anda (Ahmad Syaikhu) ajak saya, 'kan rusak."

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan