Rabu, 1 Oktober 2025

Pilpres 2024

4 Keunggulan Mahfud MD dan Khofifah Bila Jadi Cawapres Ganjar, Bisa Tutup Kelemahan di Jawa Barat

Berikut Kunggulan dan keuntungan jika Menkopolhukam Mahfud MD atau Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menjadi cawapres Ganjar Pranowo.

Editor: Adi Suhendi
kolase Tribunnews.com
Kolase foto capres Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Menko Polhukam Mahfud MD. 

Ketiga, posisinya sebagai gubernur membuat Khofifah diyakini memiliki jejaring yang luar biasa.

3. Berasal Dari Tokoh NU

Mahfud MD dan Khofifah pun disebut-sebut bisa menarik warga Nahdliyin atau NU yang selama ini disebut-sebut memiliki massa sangat besar.

Ketua DPP PDI Perjuangan MH Said Abdullah sebelumnya mengungkap kriteria calon wakil presiden pendamping Ganjar

"Saya kira figur seperti Pak Mahfud MD dan Ibu Khofifah termasuk figur yang layak sebagai cawapres. Beliau berdua memiliki pengalaman yang panjang di legislatif dan eksekutif. Bahkan Pak Mahfud juga sampai ke yudikatif. Rekam jejak inilah yang menjadi keunggulan beliau berdua," ujar Said Abdullah.

Menurut dia kedua tokoh itu juga memiliki elektabilitas yang cukup baik.

Keduanya berasal dari tokoh NU.

"Apalagi Ibu Khofifah selain sebagai Ketua PBNU, beliau juga Ketua Umum Muslimat NU, organisasi perempuan terbesar di Indonesia dengan jamaah yang sangat loyal," katanya

Dari sisi kepemimpinan dan intelektualitas, menurut Said, baik Khofifah atau Mahfud sudah sangat melampaui.

"Siapa yang meragukan kapasitas keilmuan beliau berdua tentang agama, kepemimpinan, pemerintahan, dll. Prinsipnya beliau berdua memenuhi kategori pendamping Mas Ganjar. Namun sekali lagi wewenang memutuskan cawapres ada di tangan Ibu Ketua Umum PDI Perjuangan," katanya.

Said mengakui Mahfud dan Khofifah sudah beberapa kali bertemu dengan Megawati.

"Bahkan saat Ibu Mega ke Surabaya meresmikan taman hutan bakau atas undangan Mas Walikota Surabaya, Ibu Mega juga ketemu dengan Ibu Khofifah. Soal pertemuan itu membicarakan apa, tentu hanya beliau beliau yang mengetahuinya. Ada baiknya kawan kawan media menanyakannya ke Pak Mahfud dan Ibu Khofifah. Demikian halnya dengan Pak Mahfud MD, beliau sepengetahuan saya sudah beberapa kali bersilaturahmi ke rumah Ibu Mega," katanya.

Said mengatakan Megawati Soekarnoputeri berkomunikasi rutin dengan para kiai.

"Hubungan Ibu Mega dengan para ulama sangat dekat dan intens berkomunikasi. Sehingga tidak ada kendala apapun bagi Ibu Mega untuk berkomunikasi dengan para kiai, terutama para kiai sepuh NU. Kapanpun Ibu Mega membutuhkan konsultasi dengan para kiai sepuh, hal itu dapat beliau lakukan," katanya.

Dijelaskan bahwa banyak pengurus PDI Perjuangan juga menjadi tokoh tokoh NU.

"Ada Gus Falah yang menjadi Ketua PBNU. Ada tokoh tokoh NU kultural lainnya yang di PDI Perjuangan seperti Gus Nabil, ada Pak Ahmad Basarah yang selama ini menjadi jembatan PDI Perjuangan dengan NU. Jadi hubungan PDI Perjuangan dengan NU sangat dekat. Beberapa kali bahkan Gus Yahya, Ketua Umum PBNU bersilaturahmi ke rumah Ibu Mega," katanya.

4. Mahfud MD dan Khofifah Punya Rekam Jejak Mentereng

Diketahui Mahfud MD dan Khofifah Indar Parawansa sudah lama berkecimpung di pemerintahan.

Lalu bagaimana perjalanan karir mereka di dunia politik dan pemerintahan?

Berikut ulasannya:

Mahfud MD

Mahfud MD merupakan pria kelahiran 13 Mei 1957 di Sampang, Madura.

Saat ini Mahfud menjabat sebagai Menkopolhumkam Republik Indonesia.

Mahfud MD sebelumnya berkarir di dunia akademisi sebagai Dosen Fakultas Hukum, Universitas Islam Indonesia (1984 – sekarang).

Ia pun tercatat pernah menjadi Rektor Universitas Islam Kadiri (2003–2006).

Selain didunia akademisi, ia pun tercatat pernah menjadi pengurus partai politik dan menjadi anggota DPR RI.

Mahfud tercatat pernah menjadi Wakil Ketua Umum Dewan Tanfidz DPP Partai Kebangkitan Bangsa (2002–2005).

Ia juga pernah menjadi anggota DPR RI, menempati Komisi III dan Wakil Ketua Badan Legislatif (2004–2008).

Di pemerintahan, Mahfud pernah menjabat sebagai Plt Staf Ahli dan Deputi Menteri Negara Urusan HAM (1999–2000), Menteri Pertahanan Republik Indonesia, kemudian Menteri Kehakiman (2000–2001), Anggota Tim Konsultan Ahli pada Badan Pembinaan Hukum Nasional (BPHN) Depkum HAM RI (sekarang).

Kemudian namanya semakin terkenal saat dia menjadi Ketua Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia (2008–2013).

Ia pun pernah juga menjabat menjadi anggota Dewan Pengarah Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (2017–2018), anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (2018–), dan kini dipercaya menjadi Menkopolhukam RI

Khofifah Indar Parawansa

Dikutip dari PPDI Pemprov Jatim, Khofifah Indar Parawansa lahir di Surabaya, Jawa Timur, pada 19 Mei 1965.

Ia saat ini menjabat sebagai Gubernur Jawa Timur periode 2019-2024.

Ia dilantik langsung Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi Gubernur Jatim di Istana Negara pada 13 Februari 2019.

Sebelum menjadi Gubernur Jatim, Khofifah adalah Menteri Sosial di periode pertama pemerintahan Jokowi bersama Jusuf Kalla (JK), yaitu Kabinet Kerja.

Ia mundur dari jabatannya sebagai Mensos karena mencalonkan diri jadi Gubernur Jatim dalam Pilkada 2019.

Saat era Presiden ke-4 RI, Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Khofifah juga menjabat sebagai seorang menteri, yaitu Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan.

Kiprah Khofifah di dunia politik sudah berlangsung sejak lama.

Dulu, ia menjabat sebagai Pimpinan Fraksi PPP DPR RI pada 1992-1997.

Lalu, di tahun 1995-1997, Khofifah menjadi Pimpinan Komisi VIII DPR RI.

Setahun setelahnya, ia menduduki posisi sebagai anggota Komisi II DPR RI.

Dari anggota Komisi II DPR RI, Khofifah naik menjadi Wakil Ketua DPR RI pada 1999.

Di tahun yang sama, ia ditunjuk menjadi Sekretaris Fraksi PKB MPR RI.

Saat Khofifah menjabat sebagai Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan, ia juga menjadi Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional.

Pada 2004, ia terpilih menjadi anggota DPR RI dan menjabat sebagai Ketua Komisi VII DPR RI.

Khofifah kembali menjabat Ketua Fraksi PKB MPR RI di tahun 2004.

Selain di politik, Khofifah juga aktif di Muslimat Nahdlatul Ulama (NU).

Ia saat ini menjabat sebagai Ketua Umum PP Muslimat NU, dikutip dari situs resmi NU.

Jabatan tersebut sudah diembannya selama empat periode, sejak tahun 2000.

Khofifah, bersama Alissa Qotrunnada Wahid, diamanahi sebagai Ketua PBNU Masa Khidmah 2022-2027.

Keduanya menjadi pemimpin perempuan pertama di NU.

(Tribunnews.com/ reza deni/ fersianus/ hasanudin aco/ fransiskus)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved